Kamis, 31 Maret 2011

PERPAJAKAN INTERNASIONAL

Nama : Kartika Utami
Kelas : 4 EB05
Tugas Softskill Akuntansi Internasional

PERPAJAKAN INTERNASIONAL

Masing-masing negara berhak untuk menentukan pajak dalam batas kenegaraannya yang mengakibatkan perbedaan perpajakan di tiap-tiap negara, selain juga disebabkan perbedaan budaya dan pemaksaan pajak. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan dalam penentuan pajak dan penentuan biaya.
Keseimbangan dan netralitas
Prinsip equity menyatakan dalam kondisi sama pembayar pajak hendaknya dibebankan pajak yang sama sedang netrality menyatakan pengaruh pajak hendaknya tidak memiliki imbas dalam pengambilan keputusan bisnis.
Sumber pendapatan
Sumber pendapatan dikelompokkan dalam dua kelas yaitu sumber pendapatan dalam negeri dan luar negeri. Sumber pendapatan luar negeri adalah hasil ekspor barang dan jasa termasuk dari cabang di luar negeri dan dikenai pajak pada saat pendapatan diakui. Pajak cabang LN dapat dikenakan dengan menggunakan dua metode yaitu pendekatan teritorial dan worldwide. Pendekatan teritorial berprinsip pajak dikenakan di negara asal di mana pendapatan di dapat. Pendekatan worldwide dikenakan baik pada penghasilan dalam maupun luar negeri (pajak berganda).
Penentuan biaya
Penentuan biaya berpengaruh pada besar pajak. Jika R dan D dikapitalisasi maka pajak penghasilan akan berlangsung selama masa pengakuan nilai sampai habis dalam penghapusannya. Jika diperlakukan sebagai biaya hanya berpengaruh pada periode tertentu sehingga berdampak pada pajak langsung. Perbedaan penentuan umur aset akan menentukan besar biaya. Aset didepresiasi lebih pendek berakibat pada biaya menjadi lebih besar dan pajak lebih kecil.
Tipe-tipe pajak
1. Corporate Income Tax, dua pendekatan yang digunakan sistem klasik yaitu pajak dikenakan jika penghasilan sudah diterima dan dicatat subyek pajak. Dan sistem integral yaitu mengeliminasi pajak berganda lewat dua metode yakni split rate dan imputansi.
2. With Holding Tax, penghasilan yang dihasilkan perusahaan anak di LN dikenakan pajak negara itu, sedang dividen yang dikirim ke perusahaan dikenakan pajak negara tempat perusahaan induk berada.
3. Indirect Tax, pajak tidak langsung dikenal sebagai pajak pertambahan nilai. Konsep mendasari adalah bahwa pajak dikenakan pada tiap tahap produksi. Pertambahan nilai didapat dari penghasilan barang dikurang nilai input, tetapi PPn bukan pajak penjualan.
Penghindaran pajak berganda
Permasalahan pengenaan pajak terhadap anak perusahaan di LN adalah kemungkinan terjadi pengenaan pajak ganda yaitu saat penghasilan diakui dikenai pajak nnegara tersebut dan dikenai pajak negara perusahaan induk saat penghasillan diakui oleh perusahaan induk.penghindaran pajak dapat menggunakan metode :
1. Kredit pajak, perusahaan dapat mengurangi beban pajak dengan dollar for dollar basis.
2. Traktat pajak, perbedaan filosofi pembebanan pajak menimbulkan treaty untuk meminimisasi pajak berganda, melindungi hak amsing-masing negara dalam memungut pajak dan menyediakan acuan untuk memutuskan suatu masalah.
Perpajakan USA untuk sumber pendapatan luar negeri
Pendapatan dibagi dua :
1. Pendapatan dari impor dan ekspor barang jasa perusahaan induk
2. Pendapatan dari cabang di luar negeri
Prinsip terkait adalah prinsip penangguhan dan prinsip kredit pajak.
Konsep Tax Haven, ialah tempat orang asing menerima pendapatan atau aset tanpa membayar tarif pajak tinggi.
Controlled Foreign Corporation, perusahaan USA dapat memilih untuk memproduksi, menjual melalui perusahaan anak di LN.
Pendapatan Cabang, hukum pajak di USA memiliki qualified business unit yang dibagi dua bagian yaitu penghasilan didistribusikan ke kantor pusat dan penghasilan ditahan di LN tempat QBU berada.
Insentif Pajak
1. Insentif untuk menarik eksportir agar ekspor dapat bersaing di LN
2. Insentif bagi investor asing agar menanamkan modal karena ada keringanan pajak.
3. Insentif lain adalah zero rate namun bukan berarti tak dikenai pajak. Jika sektor telah kompetitif maka tarif dinaikkan.
Perusahaan penjualan luar negeri
Foreign sales corporation harus memenuhi tuntutan :
1. Berbentuk korporasi dan memiliki kantor pusat di LN
2. Perusahaan secara substantif ekonomis bukan hanya legal
3. Memiliki min.25 pemegang saham
4. Ekspor dilakukan di luar USA

Perencanaan pajak internasional
Ekspor, FSC memberi kesempatan dan menyediakan keuntungan pajak. Jika perusahaan menentukan lisesnsi untuk teknologi LN harus memperhatikan with holding tax dan tax treaty.
Cabang, kerugian umum terjadi pada tahun pertama dan digunakan perusahaan induk untuk mengurangi beban pajak.
Perusahaan anak, keuntungan anak perusahaan belum dikenakan pajak sebelum dibagikan dalam bentuk pendapatan ke perusahaan induk tapi kerugian tak dapat dikompensasi ke perusahaan induk.
Lokasi untuk operasi LN, berhubungan dengan insentif pajak, tarif pajak, dan tax treaty.

Selasa, 29 Maret 2011

EVALUASI KINERJA DAN PENGANGGARAN

Nama : Kartika Utami
Kelas : 4 EB05
Tugas Softskill Akuntansi Internasional

EVALUASI KINERJA DAN PENGANGGARAN

Fokus proses perencanaan adalah memberikan arah strategik bagi perusahaan dan memberikan rencana operasional untuk mencapai hasil akhir strategis tersebut. Peran akuntan manajemen pada proses perencanaan ini adalah bersama manajemen puncak mengidentifikasi kriteria kinerja dan memonitor pencapaian kriteria tersebut.
Dalam suatu studi mendallam atas sejumlah MNE di Eropa, diidentifikasi tahap-tahap dalam sistem pengendalian strategik formal sebagai berikut :
1. Tinjauan strategi periodeik untuk tiap bisnis, biasanya tahunan atau kurang dari itu.
2. Rencana operasi tahunan meliputi ukuran nonkeuangan dan ukuran keuangan tradisional.
3. Pemantauan formal atas hasil strategik dilakukan bersama proses pemantauan anggaran.
4. Penghargaan pribadi dan intervensi pusat.
Terdapat sejumlah keuntungan jika mempunyai proses pengendalian strategik yang dibangun dengan baik dan bersifat formal antara lain :
1. Realisme dan kejelasan yang lebih besar pada perencanaan
2. Standar kinerja lebih luas
3. Motivasi yang lebih baik untuk manajer unit bisnis
4. Intervensi manajemen pusat yang lebih tepat waktu
5. Tanggungjawab yang lebih jelas
Agar sistem pengendalian strategik berhasil, penting untuk menyeleksi tujuan strategis yang benar, berdasar analisis atas persaingan dan kekuatan perusahaan. Setelah itu target yang sesuai dibuat menurut strategi perusahaan. Sistem di samping jangan terlalu kaku juga jangan terlalu besar, kompleks dan birokratis. Mencoba melaksanakan konsep seperti yang diinginkan tersebut dalam lingkungan global tidaklah mudah. Karakteristik lingkungan nasional yang berbeda-beda akan membuaatnya sukar dan terlalu kompleks untuk menetapkan dan melaksanakan sistem pengendalian strategis.
Evaluasi kinerja
Pengukuran kinerja yang tepat atas individu/unit divisi bahkan perusahaan secara keseluruhan tidaklah sederhana dan mudah. Salah satu alasan adalah bahwa dasar pengukuran yang berbeda mengakibatkan pengukuran kinerja berbeda. Peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi kinerja tidak dapat dikendalikan oleh individu atau unit yang dievaluasi.
Masalah perihal mata uang asing
Masalah mata uang asing juga membangkitkan masalah kontrolabilitas artinya mata uang naik atau turun nilainya adalah di luar kendali MNE dan perusahaan anak. Jika ada kerugian akibat translasi bukan merupakan kesalahan perusahaan yang bersangkutan karena di luar kendali perusahaan.
Masalah-masalah lain
Fluktuasi mata uang asing adalah satu masalah bagi perusahaan asal terhaadap peristiwa di luar kendali cabang-cabang luar negeri antara lain perang, bencana alam, perubahan kebijakan pemerintah dan lain-lain.
Memisahkan kinerja manajerial dan perusahaan anak
Memisahkan kinerja manajerial dari kinerja anak perusahaan relatif sukar namun hal ini penting dilakukan. Mungkin saja terjadi kinerja manajemen baik akan tetapi kinerja perusahaan anak jelek atau sebaliknya. Kinerja yang buruk kemungkinan dapat ditutupi dengan kinerja unit lain. Supaya tidak terjadi hal demikian dan agar ada penghargaan yang sesuai maka sistem evaluasi kinerja harus dapat memmisahkan kinerja manajerial dan kinerja perusahaan anak.
Trend pada evaluasi performance
Ada enam faktor yang mendorong perubahan pada teknik evaluasi kinerja, yaitu :
1. Restrukturisasi
2. Merger mania
3. Economic volatility
4. Peraturan akuntansi dan pajak baru
5. Pasar tunggal Eropa
6. Pasar modal global
Bisnis internasional menitikberatkan pada tiga langkah penting yang harus diikuti yakni pembuatan target bagi SBU’s berdasar biaya modal, pembuatan rasio target berdasar data kompetitif, dan strategi yang sesuai dengan kenyataan operasional.
Penganggaran bagi operasi-operasi global
Anggaran merupakan dimensi yang penting baik dalam kaitan dengan penjualan atau pendapatan. Ada beberapa aspek lingkungan internasional dan strategi global MNE yang mempengaruhi proses penganggaran. Pertama adalah aspek budaya dan perbedaan dalam persepsi nilai-nilai anggaran. Aspek kedua adalah berhubungan dengan harga transfer. Aspek ketiga berkaitan dengan lingkungan ekonomi yang tidak stabil khususnya dalam hubungan dengan inflasi.
Mata uang yang digunakan
Lessard dan Lighstone mengusulkan tiga pendekatan dalam melakukan translasi dengan pertukaran asing dalam proses penganggaran dalam hubungan evaluasi kinerja manajer :
1. Mengizinkan manajer operasi masuk ke dalam kontrak dengan perusahaan keuangan sehingga mereka dapat contrat away pembukaan mereka
2. Menyesuaikan kinerja aktual unit untuk variasi-variasi dalam tingkat pertukaran nyata pada akhir periode
3. Menyesuaikan rencana kinerja dalam kaitan dengan variasi dalam tingkat pertukaran nyata.
Cara pertukaran asing masuk ke dalam proses penganggaran
Menurut Lessard dan Lorange ada tiga tingkat yang digunakan. Pertama adalah tingkat pertukaran aktual dalam efek/saham ketika anggaran dibentuk, kedua tingkat yang diproyeksikan pada waktu anggaran dibentuk dalam mata uang dan ketiga tingkat pertukaran aktual dalam efek saat periode anggaran aktual berada.
Beberapa perbandingan internasional
Bailes dan Assada mengidentifikasikan sejumlah poin-poin yang menarik dalam membandingkan proses penganggaran di perusahaan Jepang dan Amerika, secara statistik signifikan sebagai berikut :
1. Rentang waktu rata-rata dalam persiapan anggaran tahunan perusahaan Amerika lebih lama 12 hari
2. Manaker divisi di perusahaan Amerika lebih berperan serta dalam diskusi komite anggaran dan mempengaruhi komite anggaran dibanding rekan mereka yang berada di Jepang
3. Manajer Jepang mungkin lebih banyak menggunakan selisih anggaran untuk mengakui masalah-masalah pada basis berdasar waktu dan menggunakan anggaran untuk meningkatkan anggaran untuk periode yang akan datang.
4. Manajer Amerika lebih banyak dievaluasi oleh anggaran
5. Bonus dan gaji manajer Amerika lebih banyak dipengaruhi oleh kinerja anggaran dibanding kasus manajer Jepang.

TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

Nama : Kartika Utami
Kelas : 4 EB05
Tugas Softskill Akuntansi Internasional

TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

Bisnis internasional menyebabkan munculnya masalah baru yaitu tentang mata uang suatu negara yang berbeda dengan mata uang negara lain. Dengan demikian, proses konversi perlu dilakukan, yaitu suatu mata uang asing diubah ke mata uang yang lain. Biasanya melalui seksi mata uang luar negeri dari bank di mana perusahaan berada.
Situasi menjadi kompleks ketikasuatu perusahaan menyajikan laporan keuangannya dalam suatu mata uang tertentu namun harus disajikan pula dalam mata uang yang lain. Kondisi ini melahirkan proses translasi yaitu suatu mata uang disajikan dalam mata uang yang lain.
Salah satu alasan perlunya proses translasi suatu laporan keuangan adalah untuk membantu pemakai memahami laporan keuangan tersebut. Beberapa istilah dalam proses translasi diantaranya :
1. Functional currency, adalah nilai mata uang dari lingkungan dimana perusahaan beroperasi.
2. Reporting currency, adalah nilai mata uang yang digunakan perusahaan induk dalam menyiapkan laporan keuangannya.
3. Foreign currency, adalah nilai mata uang selain reporting currency.
4. Local currency, adalah nilai mata uang negara di mana perusahaan asing beroperasi.
Metode Translasi
Proses pengubahan nilai mata uang dalam neraca dan laporan rugi laba dilakukan dengan mengalikan jumlah mata uang asing dengan nilai tukar yang layak. Ada 4 cara utama yaitu :
1. Current-noncurrent Methode, akun-akun dalam neraca dapat dikelompokkan menurut tingkat maturitasnya.
2. Monetary-nonmonetary Methode, aset dan utang yang berbentuk uang memiliki atribut yang sama sehingga penyajiannya harus diseusaikan dengan perubahan nilai tukar.
3. Temporal Methode, kas, piutang, dan utang diubah dalam current rate, sedangkan kewajiban yang lain diubah dalam current atau historical rate, tergantung pada karakteristiknya.
4. Current Rate Methode, semua set dan kewajiban diubah dalam current rate. Hanya nilai bersih yang dapat diubah ke historical rate.
International Accounting Standards
Beberapa hal yang memuat tentang translasi laporan keuangan menurut IAS 21 :
1. Translasi laporan keuangan mata uang asing menggunakan metode closing rate dan temporal tergantung pada karakteristik operasi perusahaan asing.
2. Bila menggunakan metode closing rate maka dapat digunakan metode rata-rata atau current rate.
3. Bila operasi perusahaan berada di negara yang tingkat inflasinya tinggi dapat disesuaikan terhadap inflasi lokal sebelum ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan atau dapat menggunakan metode temporal.

Minggu, 27 Maret 2011

AKUNTANSI INTERNASIONAL UNTUK GOODWILL DAN AKTIVA TIDAK BERWUJUD

Nama : Kartika Utami
Kelas : 4 EB05
Tugas Softskill Akuntansi Internasional

AKUNTANSI INTERNASIONAL UNTUK GOODWILL DAN AKTIVA TIDAK BERWUJUD

Intangible assets adalah hak istimewa dan keuntungan kompetitif yang timbul dari kepemilikan suatu aktiva yang berumur panjang, yang tidak memiliki wujud fisik tertentu. Bukti pemilikan intangible assets bisa berupa kontrak, lisensi, atau dokumen lain. Intangible assets mungkin timbul dari :
1. Pemerintah, misalnya hak paten, hak cipta, merk dagang, dan nama dagang.
2. Perusahaan lain, misalnya pembelian yang mencakup pembayaran untuk goodwill.
3. Perjanjian tertentu, misalnya franchaise dan lease.
GOODWILL
Goodwill merupakan salah satu aset tak berwujud yang timbul sebagai akibat dari merger dan akuisisi. Goodwill adalah kelebihan harga beli untuk sebuah perusahaan di atas fair value dari keseluruhan aset bersih yang diperoleh perusahaan penawar. Beberapa konsep tentang goodwill :
1. Goodwill bukanlah sebuah aset yang independen seperti kas ataupun barang dagangan yang dapat dijual ataupun dipertukarkan.
2. Goodwill hanya sebuah penilaian dari aset-aset yang undervalued ataupun yang tidak tercatat.
3. Goodwill bukanlah aset yang berdiri sendiri namun hanya ada di dalam kombinasi bersama aset lainnya.

Goodwill hanya akan timbul bila metode yang digunakan adalah metode purchase, dan tidak akan terjadi bila metode akuntansi yang digunakan adalah pooling of interest.

BRANDS, MERK DAGANG, PATEN, DAN AKTIVA TAK BERWUJUD LAINNYA

Kapitalisasi dari nama brand menjadi persoalan khususnya di negara yang pendekatan pada praktek akuntansinya lebih fleksible dan perlakuan terhadap goodwill telah mempengaruhi baik pendapatan maupun modal. Alasan utama untuk mengkapitalisasi brand adalah akibat kontroversi terhadap goodwill, khususnya praktek penghapusan segera, yang memiliki konsekuensi menghapuskan dana pemegang saham. Masalah akuntansi untuk brand, merk dagang, paten, lisensi dan lain-lain belum memiliki perlakuan standar Akuntansi Internasional walaupun IASC sekarang sedang mengembangkannya.

RISET DAN PENGEMBANGAN

Timbul karena adanya keinginan yang tak pernah terpuaskan dan adanya pertumbuhan informasi teknologi yang cepat. Perusahaan multinasional memainkan peran utama dalam perkembangan riset dan pengembangan ini. Riset adalah penyelidikan orisinil dan direncanakan akan dijalankan dengan kemungkinan memperoleh ilmu baru atau pemahanan teknis. Dan pengembangan adalah terjemahan dari penelitian temuan atau pengetahuan lain ke dalam rencana atau rancangan untuk menghasilkan material, alat, produk, proses, sistem atau jasa yang baru atau yang dikembangkan secara substansial.

Persoalan utama dalam menghitung aktivitas ini adalah apakah biaya tersebut memenuhi kriteria untuk diakui sebagai aset atau sebagai biaya pada saat terjadi. Karena tidak ada kepastian bahwa keuntungan ekonomi dari aktivitas riset dan pengembangan di masa yang akan datang, maka dalam keadaan tersebut diperlakukan sebagai biaya pada periode di saat terjadi.

AKUNTANSI UNTUK TRANSAKSI DERIVATIF DAN MATA UANG ASING

Nama : Kartika Utami
Kelas : 4 EB05
Tugas Softskill Akuntansi Internasional

AKUNTANSI UNTUK TRANSAKSI DERIVATIF DAN MATA UANG ASING

Pada dua dekade yang lalu banyak terjadi ketidakstabilan pasar valuta asing. Sepanjang tahun 1970-an dolar umumnya dalam keadaan lemah, berfluktuasi kira-kira 80%-90% dari nilai devaluasi dolar sebelum tahun 1971. Lalu pada awal tahun 1980-an dolar mulai menguat, tapi setelah itu melemah lagi hingga tahun 1980. Dengan demikian tahun 1980-an sampai tahun 1990-an dolar mengalami berbagai periode menguat dan melemah.
Untuk memahami kompleksitas lingkungan controller dan bagian keuangan MNEs kita harus dapat mengetahui organisasi dan dinamika pasar valas. Semua itu dijelaskan dalam pertukaran luar negeri, yang mencakup spot, forward market, dan juga mengenai derivatif kurs valas. Derivatif adalah sebuah instrumen yang diturunkan dari spot transaction dalam pertukaran internasional (foreign exchange). Contoh derivatif adalah forward exchange contract, dan option.
1. Foreign Exchange
A. Basic Markets
Tarif kurs (exchange rate) adalah jumlah dari suatu mata uang yang harus diberikan untuk mendapatkan satu unit mata uang lain. Jika tarif tersebut diperhitungkan untuk transaksi yang terjadi saat ini maka disebut spot rate. Kebanyakan transaksi mata uang terjadi di spot marke. Sedangkan the forward market adalah transaksi yang akan diselesaikan di kemudian hari. Kebanyakan transaksi yang ada di forward market adalah untuk jangka waktu 30 sampai 180 hari kemudian.
Forward rate adalah sebuah tarif kontraktual antara pedagang valas dengan kliennya, yang jarang sama dengan spot rate pada hari kontrak dibuat. Forward rate mungkin saja mempunyai dampak yang sama atau bisa juga berbeda dengan spot rate ketika forward contract diselesaikan.

B. Spot Market
Sebagian besar transaksi valas terjadi dengan pedagang asing di suatu bank. Oleh karena itu tarif dihitung dari perspektif pedagang tersebut. Umumnya pedagang akan menawarkan dua perhitungan, yaitu harga jual dan harga beli untuk valas.

C. Forward Market
Forward market adalah sebuah tarif kontrak antara para pedagang valas internasional dengan kliennya. Selama periode stabilitas nilai kurs, ada kemungkinan perbedaan yang relatif kecil antara current spot dan forward rate.

D. Foreign Currency Swaps
Salah satu turunan dari pertukaran luar negeri yang berkembang dengan cepat adalah swap market. Swap adalah sebuah transaksi spot dan forward yang terjadi bersamaan.

E. Options
Options adalah hak dan bukan kewajiban untuk perdagangan valas di masa yang akan datang. Contoh, perusahaan US membutuhkan yen jepang dalam 30 hari. Jika diputuskan untuk membelanjakan dengan option maka dapat langsung menghubungi perantara di Philadelphia exchange atau juga dengan Investment banker.

2. Transaksi Valuta Asing
Transaksi valas adalah transaksi yang dilakukan dalam valas, bukan pelaporan mata uang perusahaan. Pelaporan mata uang perusahaan adalah pelaporan mata uang yang dipakai di dalam laporan keuangan perusahaan. Transaksi dalam valasbisa mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, pinjam-meminjam dana, penerimaan atau pembayaran dividen. Berkaitan dengan transaksi valas ini perusahaan harus memecahkan 4 masalah akuntansi :

1. Pencatatan awal transaksi yang dilakukan
2. Mencatat saldo valas pada tanggal neraca berikutnya
3. Perlakuan rugi laba karena nilai kurs
4. Pencatatan dan pelunasan piutang kurs dan utangnya pada saat jatuh tempo
Ada banyak kombinasi untuk memecahkan empat masalah tersebut di atas, tapi kombinasi yang utama adalah :
1. Dua transaksi, mengakui gains dan losses
2. Dua transaksi, menunda gains dan losses
3. Satu transaksi, mengakui gains dan losses
Pendekatan pertama adalah yanng umum dilakukan, dan melibatkan pencatatan equipment dan account payable pada spot rate saat tanggal transaksi. Perbedaan antara nilai sebelumnya dan nilai spot rate yang baru adalah pengakuan rugi laba pada periode akuntansi berjalan. Sedangkan pada pendekatan kedua, gain atau losse ditunda sampai liability dilunasi. Gain dan losse diakui hanya pada saat tanggal penyelesaian. Pada pendekatan ketiga, equipment dan account payable merupakan satu kesatuan. Perubahan pada suatu rekening juga akan menyebabkan perubahan di rekening lain.
Standar Akuntansi Internasional
International Accounting Standards memperbolehkan :
1. Laba/rugi pada monetary item valas jangka panjang (misal utang jangka panjang) dapat ditunda dan di write-off dengan dasar yang sistematis selama umur monetary item tersebut.
2. Laba/rugi yang dihasilkan dari devaluasi yang mempengaruhi utang yang terjadi untuk membeli aset dapat digunakan untuk menyesuaikan nilai yang sedang berjalan dari aset yang bersangkutan dan dicatat sepanjang kehidupan aset tersebut, selama penyesuaiannya tidak mengakibatkan penurunan nilai pengganti atau nilai neto yang dapat direalisasikan.

3. Akuntansi Derivatif Valuta Asing
A. Akuntansi untuk Forward Contract
Berkaitan dengan akuntansi untuk forward contract ini ada empat nilai tukar yang perlu diketahui, yaitu : spot rate pada tanggal dibuat, nilai tukar forward contract, nilai tukar yang diharapkan ketika kontrak dilakukan, dan nilai tukar spot rate sesungguhnya ketika kontrak selesai. Informasi tentang nilai tukar ini diperlukan untuk menentukan apakah akan melakukan kontrak dan evaluasi terhadap keputusan kontrak.
Dalam mengambil keputusan untuk melakukan kontrak, seorang manajer keuangan dapat melihat pada dua biaya yang berbeda, yaitu premi/diskon dan opportunity cost. Premi/diskon adalah perbedaan forward rate dan spot rate pada saat kontrak dilakukan. Sedangkan opportunity cost adalah perbedaan antara forward rate dan spot rate yang diharapkan. Dalam evaluasi kontrak yang sudah ada, opportunity cost adalah perbedaan antara forward rate dan actual spot rate.
Hal yang menarik tentang perlakuan akuntansi untuk forward contract adalah perlakuan tersebut berubah-ubah secara signifikan tergantung pada tujuan kontrak tersebut meskipun kontraknya sendiri tetap samaa pada setiap situasi.

B. Hedging Komitmen terhadap Mata Uang Asing
Ketika sebuah perusahaan melakukan komitmen berarti perusahaan melakukan kontrak perjanjian untuk melakukan penjualan atau pembelian dengan pengiriman yang akan dilakkukan di masa datang. Dalam hal ini tidak ada transaksi yang dicatat karena kontrak yang terjadi merupakan kontrak yang melibatkan komitmen terhadap hedging (perlindungan) yang dilakukan perusahaan, maka pengakuan adanya kerugian atau keuntungan akan ditangguhkan sampai transaksi tersebut dicatat sebagai bagian penyesuaian terhadap harga yang disepakati bersama.

C. Hedging Transaksi terhadap Mata Uang Asing
Transaksi mata uang asing ini dapat terjadi karena jual beli barang atau jasa, pembayaran atau penerimaan dividen, atau dapat juga pembayaran atau penerimaan uang pokok dan bunga dari obligasi.

D. Hedging Investasi Netto
Alasan ketiga untuk melakukan forward contract adalah untuk melindungi pengungkapan posisi neraca kantor perwakilan/kantor cabang di luar negeri. Konsep dari pengungkapan tersebut secara singkat berarti bahwa ekuivalensi dolar terhadap mata uang asing pada rekening di neraca akan berubah bila nilai tukarnya berubah.

E. Forward Contract untuk Tujuan Spekulasi
Alasan utama perusahaan mengadakan kontrak adalah untuk memperoleh uang dari kontrak, bukan untuk melindungi komitmen bisnis, transaksi, atau pengungkapan posisi neraca.

F. Perbandingan Praktek Antarnegara
Hedging untuk komitmen mata uang asing mendapat perlakuan yang hampir sama pada sebagian besar negara industri maju. Hal yang sama juga berlaku bagi hedging investasi neto pada anak cabang luar negeri.di AS, forward contract cenderung bersifat spekulatif dan tidak diakui dalam aturan akuntansi hedging untuk komitmen mata uang asing dan transaksi. Namun demikian, jika probabilitas munculnya kejadian tersebut sangat tinggi, maka hal tersebut masih mungkin diterapkan. Ketentuan di atas juga diterapkan di Australia, Perancis, Italia, Jepang, dan Inggris. Akan tetapi hal ini tidak berlaku di Kanada, Jerman, dan Belanda.

Jumat, 25 Maret 2011

AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA DAN INFLASI SECARA INTERNASIONAL

Nama : Kartika Utami
Kelas : 4 EB05
Tugas Softskill Akuntansi Internasional

AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA DAN INFLASI SECARA INTERNASIONAL

Inflasi merupakan fenomena dunia yang banyak terjadi di negara berkembang namun kecenderungan yanng ada negara maju mengaddopsi akuntansi inflasi untuk memperbaiki penyimpangan dari conventional historical cost accounting yang memasukkan unsur perubahan harga dan inflasi pada pendapatan dan aset.
PENGARUH INFLASI PADA PERUSAHAAN
Inflasi mempengaruhi posisi keuangan dan kinerja suatu perusahaan, kaitannya dengan posisi keuangan adalah aset keuanngan akan berkurang nilainnya selama inflasi karena berkurangnya daya beli.
ALTERNATIF PENGUKURAN AKUNTANSI
A. GENERAL PURCHASING POWER
Meliputi semua sistem yang dirancang untuk menjaga real purchasing power dari modal pemilik perusahaan dengan akuntansi untuk perubahan dalam tingkat harga.

B. CURRENT VALUE ACCOUNTING
Meliputi semua sistem untuk menghitung nilai sekarang atau perubahan dalam harga khusus mencakup current cost accounting, replacement accounting dan current exit price accounting/selling price accounting.

C. CURRENT VALUE : GPP ACCOUNTING
GPP dan CVA digabungkan dalam real value sistem.
PERBANDINGAN PERATURAN DAN PRAKTIK
Perkembangan akuntansi inflasi didapat dari negara yang mengalami hiperinflasi yakni negara-negara Amerika latin; Brazil, Argentina, Chili. Di Brazil dan Chili penyesuaian rekening ke dasar daya beli diperkenalkan sejak 1970 sedang di Argentina standar profesi merekomendasi penyajian laporan keuangan supplementary general purchasing power.
Inisiatif harmonisasi internasional United Nation
UN menyarankan pendekatan pengungkapan untuk mengatasi masalah akuntansi inflasi. Group of experts on international standards of accounting and reporting (GEISAR) menganjurkan hanya ada satu kebijakan yang digunakan berdasar standar IASC.
The European community
Menyetujui susunan pelaporan keuangan, metode penilaian yang terdiri dari pelaporan tahunan dan pelaporan berorientasi pada masyarakat. Namun tiap negara anggota dapat memilih metode akuntansi biaya yang dipergunakan untuk menyediakan informasi pendukung atau asumsi untuk perbandingan.
STRUKTUR DAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Nilai sekarang
Perhitungan laba bersih dan penilaian aset berdasar nilai sekarang sama dengan nilai pengganti yaitu lebih rendah dari nilai direalisasi.
Nilai luar negeri
Semua mata uang LN diubah dalam mata uang DN berdasar tarif pertukaran resmi pada tanggal neraca sedang selisih forward rate dan tarif sekarang diamortisasi selama forward contract. Selisih pertukaran translasi investasi bersih LN terhadap mata uang DN dihitung sebagai selisih translasi modal saham dalam neraca.
Aset tetap dan aset lancar
Aset tetap tak berwujud dimasukkan dalam neraca kecuali nilai pembayaran pihak ketiga dan royalti. Aset tetap tak berwujud disajikan berdasar nilai sekarang.

TEKANAN TERHADAP PENGUNGKAPAN DAN HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

Nama : Kartika Utami
Kelas : 4 EB05
Tugas Softskill Akuntansi Internasional

TEKANAN TERHADAP PENGUNGKAPAN DAN HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

Tekanan internasional terhadap perkembangan akuntansi dalam rangka perbandingan akuntansi dan informasi akuntansi muncul di berbagai kelompok kepentingan dan organisasi. Kata harmonisasi sering rancu dengan standarisasi. Harmonisasi merupakan pendekatan yang lebih fleksibel dibanding standarisasi. Berbagai kelompok kepentingan yang berpengaruh terhadap pengungkapan dan harmonisasi akuntansi adalah sebagai berikut : pemerintah, serikat dagang dan buruh, investor (termasuk analis keuangan), bankir dan kreditor, publik, akuntan dan auditor.
1. Pemerintah
Secara faktual, pemerintah bukan pemakai penting dari laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan. Tetapi, pemerintah dalam situasi tertentu bertindak sebagai pengatur untuk tujuan-tujuan tertentu. Sebagai contoh, partisipasi dan dukungan terhadap United Nations Commission Transnational Corporations, memberikan gambaran tekanan pemerintah terhadap pengungkapan informasi. Beberapa kendala yang dihadapi pemerintah yang berperan dalam pengaturan pengungkapan informasi, pertama adalah informasi yang relevan terhadap operasi suatu perusahaan mungkin tidak tersedia dari perusahaan tersebut tapi dari luar perusahaan, misalnya dari perusahaan induk. Yang kedua adalah peran penting perusahaan multinasional dalam perdagangan dunia dan pembangunan menyebabkan pemerintah secara langsung atau melalui organisasi intergovernmental melakukan evaluasi dan monitor terhadap strategi, kinerja, dan perilaku perusahaan multinasional secara keseluruhan. Ketiga, peran pemerintah dijalankan oleh fungsi-fungsi dari berbagai departemen, misalnya Dirjen Pajak.

2. United Nations
Keterlibatan UN dalam debat pengungkapan informasi adalah pada tahun 1976 pada saat Group of Experts ditunjuk untuk membuat proposal mengenai pengaruh perusahaan multinasional terhadap pembangunan dan hubungan internasional. Studi tersebut tidak hanya mengidentifikasi problem perbandingan internasional tapi juga mengungkapkan kekurangan informasi baik finansial maupun nonfinansial.akibatnya Group of Experts berkonsentrasi kepada pengembangan daftar item minimum baik finansial maupun nonfinansial yang diungkapkan oleh perusahaan untuk laporan perusahaan secara umum baiik pada level perusahaan secara keseluruhan atau anggota perusahaan secara individu. Hasilnya adalah usulan secara komprehensif dan detail terhadap laporan keuangan konsolidasi, informasi segmental, dan informasi nonfinansial dan informasi sosial.

3. Organization For Economic Cooperation And Development
Merupakan keanggotaan yang lebih terbatas dibandingkan UN. Dengan hanya 24 anggota, organisasi ini merupaka perwujudan kepentingan megara-negara industrialis terutama di negara-negara Barat termasuk Australia, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika. Secara umum tujuan OECD adalah bekerja untuk membangun suatu kesepakatan dan pengertian internasional terhadap isu-isu yang bermacam-macam, sebagai dasar untuk meningkatkan perbandingan dan harmonisasi serta standar pelaporan.

4. European Community
EC telah terlibat dalam harmonisasi internasional dan standar pelaporan sejak pertengahan 1960-an sebagai bagian penting dari program harmonisasi company law yang dilakukan berdasarkan Treaty of Rome pada tahun 1957. Harmonisasi akuntansi dan pelaporan dalam EC signifikan terhadap perusahaan multinasional karena dibanding dengan UN dan OECD, berbagai kesepakatan yang mengambil bentuk directive mempunyai kekuatan hukum melalui negara-negara dalam komunitas.

5. Serikat Dagang dan Pekerja
Dalam konteks nasional, serikat dagang berusaha untuk mempengaruhi perilaku perusahaan multinasional maupun dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah. Hubungan antara serikat dagang dan perusahaan mutinasional menjadi lebih kompleks dan bervariasi. Informasi yang dibutuhkan oleh serikat dagang tergantung point-point spesifik berdasar bentuk perusahaan dan tujuan informasi tersebut dibuat.

6. Investor
Investor termasuk analis keuangan adalah mereka yang mempunyai akses dan menggunakan laporan perusahaan dan informasi lain yang dipublikasikan sebagai dasar keputusan investasi. Kepentingan investor untuk memperoleh informasi dari perusahaan diwakili oleh organisasi anallis keuangan internasional. Jenis informasi yang relevan bagi investor dan analis keuangan adalah yang berhubungan dengan performance dan prospek keuangan masa depan operasi MNE secara menyeluruh, khususnya berdasar segmentasi geografis dan line of business.

7. Bankir dan Kreditor
Sama dengan investor informasi yang dibutuhkan oleh bankir dan kreditor adalah difokuskan pada informasi perusahaan yang berkaitan dengan posisi keuangan, performance, dan prospek masa depan. Dalam konteks harmonisasi akuntansi internasional, organisasi perbankan internasional terlibat dalam mendukung supaya informasi dari kliennya ; pemerintah, institusi keuangan, dan perusahaan lebih komparabel.

8. Publik
Kelompok ini misalnya adalah konsumer dan pemegang saham. Tampaknya sangat bermanfaat mengidentifikasi ini dalam kaitannya dengan performance social MNEs. Mereka yang mempertimbangkan aspek ini mencakup pemerintah, serikat dagang, investor, bankir, kreditor, konsumer, pembayar pajak, dan pihak lain yang dipengaruhi oleh performance social MNEs, sebagai ganti atau tambahan dari performance financial.

9. Akuntan dan Auditor
Sebagai penyiap dan pemakai informasi MNE, sangatlah nyata bahwa peran akuntan sangat penting. Mereka sangat berpengaruh dan bertanggungjawab atas informasi tersebut. Hal ini dikuatkan dengan peran akuntan sebagai auditor yang berfungsi sebagai pemverifikasi laporan yang dikeluarkan oleh MNE bagi pihak luar. Bersamaan dengan tumbuhnya secara pesat perusahaan akuntan publik internasional sebagai respon atas MNEs aktif dalam harmonisasi akuntansi dan pelaporan, maka pengembangan organisasi profesi secara internasional menjadi penting.
10. Harmonisasi dan Pengungkapan
Harmonisasi dan pengungkapan akuntansi mungkin menolong mengembalikan keseimbangan persaingan antara MNEs dan perusahaan domestik negara tuan rumah dan meningkatkan posisi penawaran pemerintah tuan rumah. Akan tetapi peraturan adalah penting sebagai alternatif atau suplemen untuk menekan dorongan pasar dalam negara-negara tuan rumah dan dalam pasar keuangan internasional yang terlibat mengandalkan pada perluasan lingkungan internasional yang lebih kompetitif.

Kamis, 24 Maret 2011

KOMBINASI DAN KONSOLIDASI BISNIS INTERNASIONAL

Nama : Kartika Utami
Kelas : 4 EB05
Tugas Softskill Akuntansi Internasional

KOMBINASI DAN KONSOLIDASI BISNIS INTERNASIONAL

Suatu kombinasi bisnis dapat terjadi apabila suatu perusahaan bergabung dengan satu perusahaan lain atau lebih menjadi satu entitas akuntansi dan entitas yang baru tersebut meneruskan aktivitas perusahaan-perusahaan terdahulu yang semula terpisah (APB Opinion No.16).
Menggabungkan entitas-entitas bisnis yang semula terpisah adalah suatu alternatif untuk memperluas usaha. Meskipun tujuan utama kombinasi bisnis adalah profitabilitas, namun manfaat lain yang diperoleh adalah efisiensi operasi melalui integrasi operasi maupun diversifikasi risiko bisnis melalui konglomerasi.
Kombinasi bisnis dadpat dikategorikan menjadi salah satu bentuk di bawah ini :
1. Merger, yaitu apabila suatu perusahaan mengambil alih operasi suatu entitas bisnis lain dan entitas bisnis tersebut kemudian dilebur menjadi satu dengan perusahaan yang mengambil alih.
2. Konsoslidasi, yaitu apabila suatu perusahaan baru terbentuk dengan mengambil alih aset atau operasi dua atau lebih entitas bisnis yang terpisah dan perusahaan-perusahaan lama tersebut dibubarkan.
3. Akuisisi, yaitu apabila suatu perusahaan membeli hak milik entitas lain, namun kedua entitas bisnis tersebut tetap beroperasi secara terpisah.
Kinerja keuangan dan prospek masa depan perusahaan sebagai sebuah entitas bisnis menarik perhatian berbagai kelompok seperti investor, bankir, pekerja, dan manajer. Dalam konteks ini sebuah laporan keuangan yang dikontrol dan dikoordinasikan oleh perusahaan induk menjadi relevan.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Laporan keuangan konsolidasi umumnya diterima dalam praktek sebagai cara akuntansi untuk kombinasi bisnis secara internasional. Laporan konsolidasi menjadi relevan bukan hanya terhadap pemakai luar tapi digunakan manajemen untuk kontrol dan koordinasi.
A. Perbandingan Praktek
Dalam survei yang dilakukan pada tahun 1989 terhadap perusahaan multinasional menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan menyediakan laporan keuangan konsolidasi internasional. Dalam praktek, kualitas dan kuantitas informasi konsolidasi bervariasi baik antarnegara maupun dalam satu negara. Di Inggris, neraca dari sebuah perusahaan induk selalu disediakan sebagai tambahan dari neraca dan laporan rugi laba konsolidasi. Sebaliknya di Amerika, hanya laporan keuangan konsolidasi yang disediakan. Di Jerman, praktek yang umum adalah penyediaan informasi baik perusahaan induk maupun laporan keuangan konsolidasi. Ada pula beberapa negara yang mensyaratkan secara ketat peraturan untuk pengungkapan konsolidasi seperti Jepang pada tahun 1976 dan ada yang sukarela melakukannya seperti beberapa perusahaan di Italia dan Swiss.
B. Purchase vs Pooling Interest
Terdapat perbedaan pertimbangan antarnegara untuk menerapkan berbagai metode yang ada untuk konsolidasi. Di Inggris metode konsolidasi yang biasanya digunakan adalah purchase dimana aset direvaluasikan ke fair value pada tanggal akuisisi dan perbedaan antara harga beli dan revaluasi diakui sebagai goodwill dalam konsolidasi. Di beberapa negara lain metode pooling of interest juga dijalankan dalam situasi tertentu. Pada metode ini aset tidak direvaluasi, tidak ada goodwill dan tidak ada perbedaan pendapatan antara sebelum dan sesudah akuisisi.
Pengaruh perbedaan itu addalah di bawah pendekatan akuisisi, laba kombinasi menurun dengan kenaikan depresiasi karena revaluasi aset. Penurunan profit mungkin terjadi karena amortisasi goodwill meskipun write-off diperbolehkan. Karena itu terdapat kecenderungan penggunaan metode pooling of interest sebagai alternatif metode purchase.
Dalam praktek, metode poolong of interest hanya digunakan untuk sebagian kecil perusahaan multinasional. Di Australia dan Jepang tidak diperbolehkan tapi dijalankan di Kanada dan AS dalam situasi tertentu dan diperbolehkan dinegara-negara seperti Perancis, Jerman, Belanda, Swedia, Swiss, dan Inggris.
USAHA HARMONISASI INTERNASIONAL
Menyangkut harmonisasi internasional pada permasalahan konsoliddasi, terdapat beberapa ide yang mengarah pada pemahaman secara bersamaan mengenai konsolidasi terutama pada tingkat masyarakat Eropa dan IASC. Di Eropa langkah yang paling berharga bagi harmonnisasi adalah adaptasi Seventh Directive On Consolidated Account pada tahun 1983. Point yang tercantum sangat penting dalam hal memberi arahan bagi konsolidasi secara luas pada tingkat dunia. Arahan tersebut juga searah dengan praktek akuntansi anglo-amerika yang dominan pada saat ini. Meskipun demikian arahan ini juga memasukkan praktek-praktek di Eropa.
LAPORAN ALIRAN KAS
Laporan aliran kas atau laporan posisi keuangan semakin diakui sebagai sebuah perangkat yang tidak kalah pentingnya dalam keseluruhan laporan keuangan konsolidasi. Laporan ini menggambarkan aliran masuk dari operasi dan dari hal lain seperti pinjaman baru, modal, atau penjualan aset bersama aliran keluar dana yang diperuntukkan bagi pembayaran dividen, pembayaran utang dan investasi.
USAH HARMONISASI INTERNASIONAL
Pada tingkat masyarakat Eropa, permintaan atau proposal berhubungan dengan dana dan laporan arus kas tidak ada. Hal yang tidak mengherankan jika permintaan untuk itu hanya ada di Pernaacis dan Inggris dan negara-negara anggota INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD 7 (IAS 7), tidak jauh beda dari rekomendasi presentasi laporan dana. IAS 7 tidak memberi bahasan spesifik item-item yang diungkapkan maupun bagaimana laporan disajikan, hanya menyatakan bahwa perusahaan harusnya mengadopsi laporan perubahan posisi keuangan.
AKUNATNSI JOINT VENTURE
Joint venture merupakan fenomena bisnis yang relatif baru dan tumbuh dengan cepat beserta isu-isu yang melatarbelakangi. Baik antara perusahaan multinasional itu sendiri dan antara perusahaan dinegara tempat operasinya maupun dengan pemerintah. Masalah yang terjadi adalah bagaimana untuk melakukana koordinasi kultur dan tradisi akuntansi yang berbeda dengan cara yang dapat memberikan solusi kepada kontrol keuangan, pengukuran laba, dan penilaian investasi joint venture. Jika terdapat perbedaan penilaian aset, depresiasi, perlakuan utang dan penggunaan dana untuk berbagai tujuan termasuk investasi baru dan manfaat sosial pegawai.

PERBANDINGAN PRAKTEK DAN SISTEM AKUNTANSI

Nama : Kartika Utami
Kelas : 4 EB05
Tugas Softskill Akuntansi Internasional

PERBANDINGAN PRAKTEK DAN SISTEM AKUNTANSI

Anglo-Saxon Accounting
Negara-negara penganut Anglo-saxon diwakili oleh Amerika dan Inggris. Pasar modal adalah pengaruh yang signifikan terhadap praktek akuntansi di Amerika, namun di Inggris pasar modal tidak begitu dominan. Di Amerika Serikat, akuntansi difokuskan pada perusahaan dan kepentingan investor, meskipun kebutuhan kreditor dan pengguna lain diakui.
Nordic Accounting
Negara-negara penganut akuntansi nordic dibeberappa hal mirip dengan negara-negara penganut anglo-saxon, tetapi ada beberapa pengaruh penting Germanic, khususnya dalam perpajakan. Akuntansi nordic cenderung relatif optimistik dan transparan dibandingkan dengan Germanic dan negara-negara Latin, tetapi kurang optimis dan transparan dibandingkan grup anglo-saxon. Negara yang termasuk menganut akuntansi nordic adalah Belanda dan Swedia.
Germanic Accounting
Negara-negara Germanic, dalam beberapa hal berbeda secara signifikan dari kelompok anglo-saxon dan nordic. Pengaruh company law dan perpajakan sangat besar. Kelompok Germanic meliputi Jerman, Austria, Israel, dan Switzerland. Germanic accounting berpengaruh terhadap Perancis, Jepang dan koloni-koloninya di Afrika. Germanic accounting cenderung relatif konservatif dan secretif dibandingkan anglo-saxon accounting.
Latin Accounting
Grup Latin ini terdiri dari kelompok negara maju seperti Belgia, Perancis, Argentina, Brazil, Spanyol, Italia, dan kelompok negara kurang maju seperti Chili, Kolumbia, Peru, dan Uruguay. Juga beberapa negara koloni seperti Zaire, Senegal. Latin accounting cenderung relatif konservatif dan secretive dibandingkan dengan negara Anglo-saxon.
Asian Accounting
Negara-negara di Asia mempunyai kultur yang cukup berbeda dengan kelompok Anglo-saxon, Nordic, Germanic, dan Latin. Namun dengan adanya sejarah kolonial, akuntansi juga terpengaruh oleh negara Belanda untuk Indonesia, Inggris untuk negara seperti Pakistan, Hongkong, Singapura dan Malaysia. Spanyol atau Amerika mempunyai pengaruh di Filipina. Jepang cukup dipengaruhi oleh Jerman dan AS. Akuntansi di Asia relatif conservative dan secretive dibandingkan dengan negara-negara Anglo-saxon.

Selasa, 22 Maret 2011

PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL

Nama : Kartika Utami
Kelas : 4 EB05
Tugas Softskill Akuntansi Internasional
PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL
Bersamaan dengan berkembangnya kesadaran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi, terdapat pula kenyataan bentuk-bentuk akuntansi yang berbeda pada tiap negara. Berbagai bentuk akuntansi tersebut tentu saja dapat diklasifikasikan berdasarkan perbedaan dan persamaan yang dimiliki. Klasifikasi akuntansi dan sistem pelaporan perlu dilakukan untuk melakukan deskripsi, analisa dan prediksi terhadap perkembangan sistem akuntansi. Tujuannya adalah untuk dapat membantu mengetahui sejauh mana suatu sistem mempunyai persamaan dan perbedaan. Bentuk-bentuk perkembangan sistem akuntansi suatu negara dibandingkan dengan yang lain serta kemungkinannya untuk berubah, dan alasan mengapa suatu sistem mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain. Selain itu pengklasifikasian tersebut seharusnya juga dapat membantu pengambilan keputusan untuk menilai prospek dan problem dalam masalah harmonisasi internasional.
Klasifikasi Akuntansi dan Sistem Pelaporan
Terdapat dua pendekatan untuk klasifikasi sistem akuntansi yaitu :
1. Pendekatan deduktif, berkaitan dengan pendekatan ini ada empat pendekatan dalam pengembangan akuntansi.
a. Macroeconomic Pattern
Akuntansi untuk bisnis berhubungan erat dengan kebijakan perekonomian nasional.
b. Microeconomic Pattern
Akuntansi dipandang sebagai cabang ekonomi bisnis. Konsep utamanya adalah bagaimana memepertahankan investasi modal dalam sebuah entitas bisnis.
c. Independent Dicipline Approach
Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan diderivasikan dari praktek bisnis.
d. Uniform Accounting Approach
Akuntansi dipandang sebagai alat yang efisien untuk administrasi dan kontrol.

2. Pendekatan induktif, Nobes dalam Journal of Business Finance and Accounting (Spring, 1983) mengidentifikasi faktor-faktor yang membedakan sistem akuntansi, yaitu :
a. Tipe pemakai laporan keuangan yang dipublikasikan
b. Tingkat kepastian hukum
c. Peraturan pajak dalam pengukuran
d. Tingkat konservatisme
e. Tingkat ketaatan penerapan dalam historical cost
f. Penyesuaian replacement cost
g. Praktek konsolidasi
h. Kemampuan untuk memperoleh provisi
i. Keseragaman antarperusahaan dalam menerapkan peraturan
Pengaruh-pengaruh Terhadap Perkembangan Dunia Akuntansi
Kultur dan akar sejarah suatu negara merupakan langkah awal untuk mengenali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap akuntansi. Kultur merupakan elemen penting yang harus dipertimbangkan untuk mengetahui bagaimana sebuah sistem sosial berubah karena pengaruh kultur yaitu norma dan nilai suatu sistem dan perilaku kelompok dalam interaksinya di dalam dan di luar sistem.
1. Elemen-elemen struktural dan kultural yang mempengaruhi bisnis
a. Individualisme vs kolektivisme
Individualisme merupakan suatu kecenderungan fungsi sosial yang relatif bebas dan individual berarti hanya mengurus diri sendiri dan keluarganya. Kebalikannya, kolektivisme adalah kecenderungan fungsi-fungsi sosial yang relatif ketat dimana masing0masing individu mengidentifikasi diri sebagai kelompok dengan loyalitas yang tidak perlu dipertanyakan. Masalah utama dimensi ini adalah tingkat interedensi individu dalam sebuah masyarakat.

b. Large vs small power distance
Power distance adalah sejauh mana anggota masyarakat menerima kekuasaan dalam institusi dan organisasi didistribusikan tidak merata. Masyarakat dalam small power distance membutuhkan kesamaan kekuasaan dan justifikasi untuk ketidaksetaraan kekuasaan. Masyarakat di large power distance menerima perintah hirarki dimana tiap-tiap orang mempunyai tempat tanpa perlu justifikasi lagi. Masalah utama dimensi ini adalah bagaimana sebuah masyarakat menangani ketidaksetaraan di antara orang-orang jika memang terjadi.

c. Strong vs weak uncertainty avoidance
Adalah tingkat dimana anggota masyarakat merasa tidak nyaman denga ketidakpastian. Strong uncertainty avoidance berusaha mempertahankan suatu bentuk masyarakat yang begitu besar kepercayaannya dan kurang toleran terhadap orang atau ide-ide alternatif. Kebalikannya untuk weak uncertainty avoidance. Tema utama dimensi ini adalah bagaimana reaksi sebuah masyarakat terhadap fakta bahwa waktu hanya berjalan satu arah dan masa depan tidak diketahui serta apakah akan mencoba untuk mengontrol masa depan atau membiarkannya.

d. Maskulin vs feminim
Maskulin cenderung pada suatu masyarakat yang memberikan parameter pada keluarga, heroisme, dan sukses-sukses material. Sebaliknya feminisme cenderung pada hubungan personal, toleran pada kelemahan dan kualitas hidup. Tema utama pada dimensi ini adalah untuk bagaimana masyarakat memberikan peran-peran sosial berhubungan dengan masalah gender.

Nilai Akuntansi

1. Profesionalisme vs statutory control
Kemampuan untuk melakukan judgement profesional secara individu serta berusaha mempertahankan regulasi profesional yang mandiri dilawankan dengan kepatuhan terhadap persyaratan legal dan statutory control.

2. Uniformity vs flexibility
Kecenderungan untuk melakukan praktek akuntansi yang seragam dan konsisten antarperusahaan dibandingkan dengan tingkat fleksibilitas untuk menerapkan praktek disesuaikan dengan kondisi suatu perusahaan.

3. Conservatisme vs optimisme
Kecenderungan orang untuk berhati-hati terhadap suatu tingkat resiko saat ini maupun ketidakpastian di masa depan dibandingkan dengan perilaku yang lebih optimis dan keberanian untuk mengambil resiko.

4. Secrecy vs transparancy
Kecenderungan untuk melakukan pembatasan pengungkapan informasi mengenai bisnis hanya pada pihak-pihak yang terlibat intens dengan manajemen dan keuangan dibandingkan dengan yang lebih transparan dan terbuka.

Senin, 21 Maret 2011

SISTEM AKUNTANSI DALAM LINGKUNGAN GLOBAL

Nama : Kartika Utami
Kelas : 4 EB05
Tugas Softskill Akuntansi Internasional

SISTEM AKUNTANSI DALAM LINGKUNGAN GLOBAL

Pengaruh Lingkungan Terhadap Bisnis dan Manajemen
Perusahaan tidak harus beradaptasi secara pasif terhadap lingkungan dimana perusahaan tersebut beroperasi. Perusahaan tersebut dapat memodifikasi bahkan mengubah lingkungan yang ada dalam suatu negara, sehingga perusahaan tersebut dapat beroperasi secara lebih efeltif dan efisien. Misalnya jika undang-undang di suatu negara menghambat suatu aktivitas bisnis, perusahaan tersebut dapat mengubah undang-undang tersebut dengan cara mendukung calon pembuat undang-undang (legislatif) yang mau mengubah undang-undang yang sudah ada, atau dengan cara melobi pihak yang berwenang agar undang-undang yang sudah ada tersebut diganti.
Ada dua poin yang harus dicatat untuk memahami berbagai perbedaan praktek bisnis dan akuntansi yang terjadi di berbagai negara, yaitu :
1. Analisis lingkungan merupakan alat yangbernilai (valueable tool) untuk menjelaskan dan memahami perbedaan cara beroperasi perusahaan di suatu negara.
2. Memaklumi adanya relativitas budaya (culture relativism), artinya rasionalitas suatu perilaku harus dinilai berdasarkan konteks budaya yang ada dalam negara itu sendiri, dan bukan budaya luar.

Pengaruh Lingkungan Terhadap Akuntansi

Sama halnya dengan bisnis secara umum, praktek akuntansi dan pengungkapan informasi pun dipengaruhi oleh faktor ekonomi, sosial, dan politik. Faktor-faktor yang mempengaruhi praktek akuntansi dan pengungkapan informasi adalah :

1. Budaya
2. Regulasi akuntansi
3. Profesi akuntansi
4. Riset dan pendidikan akuntansi
5. Inflasi
6. Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
7. Sistem perpajakan
8. Pasar modal dan pasar uang
9. Aktivitas-aktivitas perusahaan
10. Sistem kepemilikan perusahaan
11. Sistem politik
12. Sistem hukum
13. Iklim sosial
14. Faktor-faktor internasional

Sistem akuntansi di suatu negara akan bervariasi berdasar besarnya pengaruh lingkungan tersebut di atas, dan sistem tersebut akan memunculkan pola perilaku tertentu. Berkaitan dengan kepemilikan, perusahaan yang dimiliki oleh publik tentu saja membutuhkan pengungkapan dan akuntabilitas publik yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang dimiliki keluarga. Sistem akuntansi juga akan dipengaruhi oleh aktivitas bisnis. Berkenaan dengan sumber dana perusahaan, tentu saja tekanan terhadap akuntabilitas publik dan pengungkapan informasi menjadi lebih besar jika perusahaan tersebut didanai oleh pihak luar dibandingkan jika perusahaan tersebut didanai keluarga atau bank.
Atas faktor-faktor tersebut, satu hal yang harus dicatat adalah faktor-faktor tersebut bersifat dinamis dan bervariasi antara satu negara dengan yang lain. Dinamika dan variasi ini berakibat pada bervariasinya sistem akuntansi di berbagai negara. Selain itu, faktor utama yang memajukan perkembangan pelaporan perusahaan adalah hasil akhir proses akuntansi secara internasional adalah pemilikan saham oleh masyarakat, pertumbuhan manajemen profesional, dan bursa surat berharga (pasar modal).

Akuntabilitas dan MNEs

Pengungkapan informasi sangat menjadi perhatian baik bagi perusahaan yang kepemilikan dan operasinya di satu negara (domestic enterprise) maupun yang operasinya di beberapa negara (MNEs). Meski demikian, permintaan pengungkapan informasi suatu MNE lebih besar jika dibandingkan dengan domestic enterprise. Hal ini disebabkan pengungkapan tersebut merupakan bagian dari proses bargaining power negara yang ditempati. Bagaimanapun juga, antara MNEs dan negara yang ditempati terjadi konflik kepentingan. MNEs ingin mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dari negara yang ditempati yang tidak diperoleh negara lain, dan begitu juga sebaliknya, negara yang ditempati pun ingin mendapatkan keuntungan dari investasi yang dilakukan oleh MNE.

Budaya dan Lingkungan Global

Bisnis dan perilaku manajerial sangat dipengaruhi budaya. Sistem nilai sangat mempengaruhi pengembangan dan pemeliharaan institusi sosial seperti sistem keluarga, struktur kelas sosial, sistem hukum, sistem politik, sistem keuangan, jenis kepemilikan bisnis, dan sistem pendidikan. Budaya atau sistem nilai di suatu negara bisa menyebar lewat subculture organisasi dan lingkungan kerja yang ada di suatu negara. Akuntansi dan akuntan pun dapat dilihat dengan framework ini. Sistem dan praktek akuntansi di suatu negara pun dipengaruhi oleh sistem nilai yang berlaku. Dengan pendekatan inni kita bisa memahami mengapa hingga saat ini terjadi perbedaan sistem akuntansi dan pelaporan di berbagai negara.

Tekanan Internasional Untuk Perubahan Akuntansi

Faktor-faktor tekanan internasional yang mempengaruhi perubahan akuntansi adalah :

1. Interdependensi ekonomi/politik antarnegara
2. Penanaman modal asing langsung
3. Perubahan strategi perusahaan multinasional
4. Dampak teknologi baru
5. Pertumbuhan yang cepat dari pasar uang internasional
6. Ekspansi bisnis jasa
7. Berbagai kegiatan organisasi pengatur internasional

Guna membuat standar akuntansi dan auditing internasional, the International Accounting Standards Committee (IASC) dan the International Federation of Accountants (IFAC) melakukan berbagai usaha untuk tujuan harmonisasi tersebut. Selain itu, kedua organisasi tersebut juga memberikan berbagai “private professional sounterpoint” untuk berbagai organisasi intergovernmental seperti UN, OECD, dan the European Community.

Minggu, 20 Maret 2011

BISNIS INTERNASIONAL DAN STRATEGI MULTINASIONAL

Nama : Kartika Utami
Kelas : 4 EB05
Tugas Softskill Akuntansi Internasional
BISNIS INTERNASIONAL DAN STRATEGI MULTINASIONAL

Bisnis internasional mencakup transaksi-transaksi bisnis yang melibatkan dua negara atau lebih. Transaksi ini bisa saja dilakukan oleh sektor swasta atau negara. Pemahaman bisnis internasional menjadi penting karena apresiasi terhadap tantangan dan peluang akuntansi internasional sangat dipenngaruhi oleh pemahaman lingkungan internasional dan pemikiran strategis yang bersifat global.
Alasan Menjalankan Bisnis Internasional
1. Memperluas pemasaran atau penjualan bagi perusahaan yang mempunyai kapasitas (produksi) berlebih dan tidak ada lagi peluang atau kesempatan memasarkan atau menjual produk di negara tempat perusahaan berada.
2. Memperoleh akses bahan baku dan faktor-faktor produksi lain dimana perusahaan harus mempertimbangkan sumber daya alam dan iklim yang memungkinkan untuk menjalankan aktivitasnya dan mencari daerah yang biaya tenaga kerja dan overheadnya murah.
3. Mendapatkan akses pengetahuan, khususnya teknologi karena dengan dikuasainya teknologi akan meningkatkan daya saing perusahaan dalam koompetisi di pasar global.
Macam Bisnis Internasional
1. Ekspor dan impor yang bisa berupa barang atau jasa.
2. Kontrak manajemen. Misalnya sebuah hotel yang dimiliki oleh investor lokal membayar manajer untuk mengelola hotel tersebut.
3. Pemakaian lisensi pada perusahaan yang memiliki aset spesial seperti proses produksi, merek, paten, hak cipta, dan lain-lain bisa memberikan lisensi kepada seseorang di luar negeri untuk menggunakan aset tersebut dengan membayar royalti atas penggunaan aset tersebut. Biasa dikenal dalam bentuk franchise. Di Indonesia banyak sekali franchise seperti Mc. Donald’s, KFC, Pizza Hut, Starbucks, dan lain-lain.
4. Investasi bisa dilakukan antar negara. Dengan ini berarti perusahaan tersebut telah menjalankan bisnis internasional.

Trend Multinasional Enterprises

Istilah yang paling sering digunakan untuk menggambarkan perusahaan yang menjalankan bisnis internasional adalah Multinational Enterprise (MNE), yang menunjuk suatu perusahaan yang memiliki worldwide view atas produksi, pengadaan bahan baku dan berbagai komponen lain juga pasar. Tidak ada konsensus tentang seberapa besar penjualan, aset, laba, dan karyawan di luar negeri sehingga suatu perusahaan bisa dinamakan MNE. Indikator lain dari perusahaan yang menjalankan bisnis internasional adalah tingkat pengalaman internasional dari eksekutif kunci suatu perusahaan.
Menurut United Nation Centre on Transnational Corporations, beberapa trend pokok yang terjadi dalam aktivitas MNEs adalah :
1. Perusahaan-perusahaan Jepang semakin besar jika diukur dari penjualan dan kapitalisasi pasar dan dalam ekspor kapital dalam tahun 1980-an. Mereka muncul sebagai leading firms pada kebanyakan industri dan jasa.
2. MNEs Eropa Barat menjadi semakin penting. Mereka memperluas pengaruhnya di Eropa Barat dan juga bergerak ke Amerika Utara.
3. MNEs Amerika Serikat masih berinvestasi di luar negeri dalam jumlah yang signifikan. Meski demikian mereka merasa harus menghentikan ekspansi globalnya dan berinvestasi dalam jumlah yang signifikan di negerinya sendiri.
4. MNEs mengurangi ekspansinya di negara-negara berkembang dan berkonsentrasi di pasar yang lebih stabil.
5. Yang banyak melakukan ekspansi global adalah MNEs yang berukuran kecil dan menengah daripada yang berukuran besar. Selain itu ekspansi yang banyak dituju adalah sektor jasa.
6. Semakin meningkatnya global spread MNEs dari negara di Eropa Tengah dan Timur dan mantan Uni Sovyet.

Satu hal yang sulit untuk menentukan secara tepat MNEs terbesar di dunia. Hal ini disebabkan adanya perbedaan pandangan tenatang parameter yang digunakan. Parameter yang banyak dipakai untuk mengukur besarnya MNEs adalah penjualan dan nilai pasar. Tapi sebenarnya ada ukuran lain yang bisa dipakai, misalnya profit, return on shareholders equity, dan stock market valuations karena ini mencerminkan opini investor.
Berikut disajikan tabel MNEs sepuluh besar dilihat dari aspek penjualan dan nilai pasar (Radebaugh, 1993) :

Top 10 Global Corporation by Sales
Rangking Perusahaan Negara Sales
(US$ milyar)
1991 1990
1 1 C. Itoh Japan 151,6
2 3 Sumitomo Japan 149,7
3 2 Mitsui Japan 148,2
4 4 Mitsubishi Japan 140,4
5 5 Marubeni Japan 139,2
6 6 Exxon U.S. 115
7 8 General Motors U.S. 105
8 9 Royal Dutch/Shell U.K./Netherlands 102,7
9 7 Nissho Iwai Japan 97,3
10 10 Ford Motor U.S. 88,3
Top 10 Global Corporation by Market Value
Rangking Perusahaan Negara Market Value
(US billions)
1992 1991
1 2 Royal Dutch/Shell U.S. 77,82
2 1 Nippon Telegraph & Telephone Japan 77,52
3 3 Exxon U.S. 75,30
4 6 Philip Morris U.S. 71,29
5 4 General Electric U.S. 66
6 1 Wal-Mart Stores U.S. 60,82
7 20 Coca-Cola U.S. 58,47
8 15 Merck U.S. 58,41
9 18 American Telephone & Telegraph U.S. 55,85
10 7 International Business Machines U.S. 51,82
Multidomestik vs Global

Salah satu strategi MNE adalah melakukan investasi secara langsung, selain itu sebenarnya ada dua strategi yang patut dipertimbangkan, yaitu strategi multidomestik dan strategi global. Dalam strategi multidomestik setiap cabang di luar negeri relatif diberi kebebasan untuk menjalankan operasinya. Dengan demikian MNE tersenut beroperasi berdasarkan domestic-by-domestic market. Alasannya adalah bisnis tersebut mempunyai produk yang berbeda pada pasar masing-masing negara dan biaya transportasi yang tinggi, atau industri tersebut kurang memiliki skala ekonomis untuk berkompetisi secara global.
Startegi yang kedua adalah strategi global. Hal iini berdasarkan pada alasan bahwa potensi kesuksesan menjadi lebih besar karena diperolehnya keuntungan yang signifikan dengan adanya worldwide volume, baik karena berkurangnya biaya per unit, reputasi maupun pelayanan yang lebih baik daripada biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan volume yang besar tersebut. Dalam strategi ini tidak hanya menganggap home country sebagai sumber bahan baku dan komponen-komponen manufakturing dan asembling, dan distribusi akhir serta penjualan. Strategi ini berusaha mengintegrasikan aktivitas global untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan sebagai satu kesatuan dan bukan masing-masing cabang. Strategi ini juga relatif tidak memberikan kebebasan bagi cabang-cabangnya untuk menerapkan strategi masing-masing. Meski demikian, dalam strategi ini bukan berarti produk yang dihasilkan harus sama persis pada masing-masing negara. Produk tetap bisa dimodifikasi untuk memenuhi selera dan preferensi lokal dengan catatan tidak terlalu signifikan, sehingga skala ekonomis tetap masih bisa dipertahankan.
Apapun strategi yang dipilih, yang jelas untuk menjadi perusahaan global tetap bergantung pada seberapa efektif manajemen menangani dua dimensi yang berbeda tapi interaktif, yaitu lingkungan eksternal dan kemampuan internal perusahaan. Ada banyak hambatan lokal dan internasional yang mempengaruhi sebuah MNE. Hambatan tersebut dikelompokkan menjadi 4, yaitu:
1. Pendidikan, mencakup tingkat literacy, ketersediaan pendidikan tinggi, dan pendidikan khusus, sikap terhadap pendidikan, dan kemampuan pendidikan menyediakan skill yang dibutuhkan untuk kegiatan ekonomi.
2. Sosiologi/sosiokultural, meliputi pandangan terhadap manajer dan otoritas, kerjasama interorganisasional, pandangan terhadap prestasi dan kerja, sruktur kelas dan mobilitas individu, pandangan terhadap kekayaan, rasionalitas, pengambilan riisiko, dan kesempatan.
3. Hukum dan politik, diantaranya hukum yang relevan dengan rules of game dan fleksibilitas penerapannya, stabilitas politik, dan organisasi politik.
4. Ekonomi, secara umum meliputi kebijakan fiskal dan moneter, stabilitas ekonomi, paasar modal, faktor-faktor pendukung (infra dan suprastruktur), dan ukuran pasar.

Kemampuan internal perusahaan juga perlu diperhatikan, kemampuan ini sering disebut dengan firm-spesific advantage or ownership-spesific advantage. Kemampuan ini merujuk pada aset tak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan. Keunggulan ini sangat sulit untuk ditiru oleh para pesaingnya kecuali dalam jangka panjang atau dengan biaya yang tinggi. Dengan demikian core skill suatu MNE bisa berupa elemen struktur manajemen, teknik pemasaran, atau perencanaan strategis secara keseluruhan yang menghasilkan keunggulan tersebut.

Dimensi Akuntansi Atas Strategi Global

1. Harus dibuat laporan keuangan yang sesuai dengan undang-undang dan standar yang berlaku pada masing-masing cabang.
2. Harus disiapkan laporan keuangan yang konsisten dengan praktek dan standar akuntansi negara induk perusahaan beroperasi untuk keperluan konsolidasi.
3. Dengan adanya aktivitas ekspor dan impor maka harus ada penyeragaman suatu mata uang (mata uang tunggal).
4. Sistem pengendalian manajemen harus sesuai dengan kondisi di mana perusahaan beroperasi, dan juga harus memenuhi kebutuhan perusahaan secara keseluruhan.
5. Harus mempertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan pajak.
6. Dengan adanya transfer bahan baku antarnegara maka harus disusun kebijakan sistem transfer pricing yang memadai.
7. Jika ada cabang yang melakukan jasa akuntan publik dari perusahaan kantor akuntan publik yang berbeda, maka hal ini harus diperhatikan.

Senin, 14 Maret 2011

DIMENSI INTERNASIONAL AKUNTANSI

Nama : Kartika Utami
Kelas : 4 EB05
Tugas Softskill Akuntansi Internasional
DIMENSI INTERNASIONAL AKUNTANSI

Pengantar
Akuntansi merupakan sistem informasi organisasi baik bisnis maupun nonbisnis yang fungsinya menyajikan informasi keuangan untuk pihak – pihak yang berkepentingan. Penjualan barang dagang, pembayaran gaji, dan pembelian kredit merupakan contoh peristiwa bisnis yang dicatat akuntansi. Oleh karena itu, berbagai organisasi seperti misalnya perusahaan, lembaga pemerintahan, yayasan, organisasi kemasyarakatan, bahkan toko kecil pun membutuhkan akuntansi. Akuntansi juga lazim digunakan untuk membandingkan prestasi kerja suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Oleh karena itu, perusahaan menjadikan akuntansi sebagai bahasa bisnis (Accounting is the business language). Akuntansi memberikan informasi mengenai perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber dan penggunaan dana. Perkembangan hubungan organisasi dan bisnis menuju hubungan global, mengharuskan rekayasa informasi keuangan juga harus dapat menghasilkan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan organisasi global.
Perkembangan Ilmu Akuntansi
Sebagai suatu disiplin ilmu akuntansi sudah ada dan telah dipraktekkan sejak berabad-abad lalu oleh berbagai suku bangsa di dunia. Akuntansi berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Pengaruh Cina, Timur Tengah dan India juga memberikan kontribusi yang penting bagi perkembangan akuntansi hingga saat ini. Sampai hari ini, akuntansi berkembang ke Eropa, Amerika dan merambah ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya akuntansi berkembang menjadi akuntansi continental dan akuntansi anglosaxon. Pusat-pusat perkembangan akuntansi sekarang sejalan dengan pusat ekonomi dunia yaitu Amerika, Eropa, dan Jepang. Akuntansi continental berkembang di Jerman, Eropa Timur, Perancis dengan ciri utamanya adalah bersifat sangat konservatif dan lebih tertutup. Sedangkan akuntansi anglosaxon lebih bersifat transparan dan kurang konservatif, akuntansi anglosaxon dipakai di negara Inggris, Amerika Serikat, dan negara-negara bekas jajahan inggris seperti Malaysia, Pakistan, India, Australia, New Zealand, Hong Kong, Afrika Selatan, Nigeria dan Singapura. Perkembangan akuntansi yang pesat juga karena perkembangan ekonomi di negara-negara maju tersebut. Tantangan baru akuntansi muncul seiring dengan meningkatnya kuantitas dan kualitas kebutuhan informasi keuangan untuk bisnis maupun organisasi nonbisnis. Atas dasar sebab tersebut, negara maju tersebut menyusun standar akuntansi keuangannya dengan sangat baik dan lengkap sesuai dengan kebutuhan mereka.
Perbedaan Sistem Akuntansi
Pada dasarnya akuntansi itu sama yaitu suatu sarana bagi manajemen suatu organisasi baik perusahaan maupun non perusahaan untuk mengkomunikasikan posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Didalam fungsinya akuntansi memerlukan suatu konsep pencatatan, pengukuran, penyajian yang harus diatur sesuai dengan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak yang berkepentingan meliputi pihak internal, manajemen dan pihak eksternal, misalnya investor, calon investor, kreditor, pemerintah, dan pihak lainnya. Kepentingan mereka sangat dipengaruhi kondisi lokal masing-masing negara tempat akuntansi dan pihak pemakai informasi berada. Beberapa aspek yang menyebabkan terjadinya perbedaan akuntansi di dunia antara lain :
a. Pertumbuhan Ekonomi, Semakin pesat pertumbuhan ekonomi semakin berkembang kegiatan bisnis dengan demikian juga demakin besar tuntutan informasi akuntansi perusahaan dari pemakai informasi.
b. Inflasi, Bagi negara-negara yang berpengalaman mengalami inflasi cukup tinggi standar akuntansinya mencakup standar akuntansi inflasi, sedangkan bagi negara-negara yang tidak pernah atau tidak sadar akan inflasi standar akuntansinya tidak mencakup masalah-masalah inflasi.
c. Sistem Politik, Untuk negara-negara yang menganut sisttem demokrasi, laporan keuangan yang disusun perusahaan di negara tersebut cenderung lebih transparan, lebih rinci dan lengkap. Hal ini disebabkan oleh tuntutan pemakai informasi yang kedudukannya kuat relatif sama dengan perusahaan atau organisasi penyaji informasi keuangan.
d. Pendidikan, Semakin maju pendidikan suatu negara semakin banyak ahli-ahli di bidang akuntansi. Semakin banyak akuntan ahli semakin canggih informasi akuntansi yang dapat diberikan kepada pemakai informasi. Dengan semakin maju tingkat pendidikan akuntansi, semakin banyak pula aktivitas riset di bidang akuntansi yang akan menambah kualitas standar dan praktik-praktik akuntansi.
e. Profesi Akuntan, Semakin maju ttingkat pendidikan dan ekonomi suatu negara, profesi akuntan juga semakin kuat dan kemungkinan besar profesi tersebut dapat mendorong perbaikan dan pengembangan akuntansi, baik standar maupun praktik akuntansi.
f. Peraturan Perpajakan, Undang-undang pajak di suatu negara mempunyai pengarruh terhadap perkembangan standar dan praktik akuntansi.
g. Pasar Uang dan Modal, Semakin maju pasar uang dan pasar modal di suatu negara maka semakin maju pula akuntansinya. Hal ini disebabkan oleh persyaratan perusahaan yang akan mendaftarkan sebagai perusahaan go public di pasar modal atau akan mendapatkan pinjaman di pasar uang, persyaratan tersebut adalah penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan harus disudit oleh akuntan publik.

Evolusi dan Peran Bisnis Internasional
Bisnis internasional adalah bisnis yang operasinya meliputi wilayah internasional yaitu dua negara atau lebih sehingga di dalamnya termasuk bisnis regional dan bisnis internasional. Dalam buku International Accounting (Radebaugh, 1993) membagi perkembangan bisnis internasional kedalam empat tahap yaitu zaman praindustralisasi, zaman industralisasi, zaman setelah perang dunia II, dan zaman multinasional.

Aspek Akuntansi Pada Bisnis Internasional
Pada waktu perusahaan akan melakukan transaksi, menjual saham atau obligasi biasanya masing-masing perusahaan harus menyampaikan informasi keuangannya, dalam bisnis internasional penyampaian informasi keuangan memiliki kendala bahasa, mata uang, dan standar akuntansi keuangan. Kendala demikian memerlukan bantuan ahli akuntansi internasional yang memahami berbagai bahasa, mata uang asing dan standar akuntansinya.

Daftar pustaka : Suwardi, Eko.2000. Akuntansi Internasional. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.