TUGAS RISET AKUNTANSI
Nama : Kartika Utami
Kelas : 3 EB05
NPM : 21207274
HASIL PENELITIAN AKUNTANSI
Judul : Analisis Pemilihan Investasi pada PT. Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia
Penulis : Kristina Oktavia
Waktu penerbitan : 2005
Nama majalah : Penulisan Ilmiah
Lembaga penerbit : Universitas Gunadarma
RESUME
Saat ini perekonomian Indonesia dalam keadaan tidak menentu. Begitu banyaknya gejolak politik dan berbagai bencana yang telah dialami bangsa Indonesia sehingga membawa bangsa Indonesia semakin terpuruk. Hal ini menciptakan peluang dan ancaman bagi perusahaan serta menambah kekuatan dan kelemahan perusahaan tersebut. Bagi suatu perusahaan untuk dapat terus bertahan dan berkembang dalam perekonomian yang tidak menentu dan penuh persaingan maka diperlukan perhatian, perhitungan dan analisis terhadap pengaruh–pengaruh ekstern dan intern dari perusahaan tersebut. Pihak manajemen perlu mempunyai perhatian khusus mengenai pembelanjaan dalam perusahaan, karena pembelanjaan merupakan salah satu fungsi perusahaan yang penting dan mempunyai hubungan yang erat dengan fungsi lainnya untuk mencapai tujuan.
Likuiditas dan Rentabilitas bagi sebuah perusahaan merupakan tolak ukur yang menggambarkan nilai dan kinerja bagi suatu perusahaan. Dalam pengalokasian dana yang diperoleh perusahaan asuransi, banyak perusahaan yang mengabaikan pengaruh dari pengalokasian dana tersebut terhadap tingkat likuiditas dan rentabilitas perusahaan. Banyak perusahaan asuransi yang belum dapat menyelaraskan antara bertambahnya keuntungan sebagai akibat dari kebijakan investasi dengan bertambahnya biaya yang timbul sebagai akibat dari meningkatnya biaya–biaya yang berkaitan dengan investasi tersebut. Para Manajer Keuangan harus dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengantisipasi laju pertumbuhan ekonomi yang tidak menentu yang seringkali disertai laju inflasi yang tinggi.
Dalam tahun 2005, dunia usaha asuransi masih diwarnai oleh situasi yang cukup mencekam sebagai akibat terjadinya bencana alam yakni gempa bumi dan ditambah dengan persaingan antar perusahaan asuransi yang demikian kompetitif. Keadaan ini mengharuskan PT. Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia untuk bertindak lebih hati-hati dalam melaksanakan usahanya, kendati dalam situasi yang masih kurang menentu, para pendiri PT. Asuransi Permata Nipponkoa terus berusaha menumbuhkan rasa percaya diri masyarakat. Dengan bertopang pada dukungan segenap pihak, khususnya para klien sebagai mitra usaha, PT. Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia akan terus berupaya untuk meningkatkan posisinya dalam percaturan layanan jasa asuransi di Indonesia.
Setelah dilakukan penelitian terhadap PT. Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia didapat kesimpulan bahwa PT. Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia melakukan investasi atas kelebihan dana yang dimiliki dari Total Aktiva dalam Neraca perusahaan. Investasi yang dilakukan sebagian besar ditanamkan dalam bentuk deposito berjangka dan SBI dari total investasi perusahaan, yakni Rp.112,979,369,024. Terlihat bahwa perusahaan cukup baik dalam pemilihan investasinya. Investasi dalam bentuk obligasi sangat kecil. Dari hasil analisis rentabilitas dapat dilihat bahwa investasi pada obligasi yang menghasilkan nilai rentabilitas terlemah. Namun alangkah lebih baiknya jika perusahaan tidak melakukan investasi pada obligasi. Sebagaimana perusahaan asuransi pada umumya menjaga likuiditas perusahaan sangat penting, karena perusahaan asuransi diharuskan untuk dapat memenuhi kewajibannya untuk membayar sejumlah klaim kepada tertanggung, dimana terjadinya klaim bersifat tidak dapat diprediksi, karena sebab itulah jumlah kas yang ada pada perusahaan harus lebih dari cukup atau tepatnya melebihi 10% dari jumlah aktiva lancar.
TUGAS RISET AKUNTANSI
Nama : Kartika Utami
Kelas : 3 EB05
NPM : 21207274
HASIL PENELITIAN AKUNTANSI
Judul : Analisis Biaya Tenaga Kerja Langsung Terhadap Pengendalian Efisiensi dan Tarif Upah pada PT. PANASONIC
Penulis : Sri Erwina
Waktu penerbitan : 2005
Nama majalah : Penulisan Ilmiah
Lembaga penerbit : Universitas Gunadarma
RESUME
Suatu organisasi atau badan usaha tidak akan pernah lepas dari persaingan dalam usahanya untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk mempertahankan eksistensinya maka pihak manejemen dalam perusahaan tersebut harus jeli melihat hal-hal yang dapat menggoyangkan perusahaan, baik dari faktor ekstern maupun intern, faktor intern meliputi kuantitas dan kualitas tenaga kerja, modal dan sebagainya, sedangkan factor ekstern meliputi konsumen, pesaing, suhu politik dan sebagainya. Tenaga kerja merupakan faktor intern perusahaan yang sangat penting, karena tenaga kerja dan karyawanlah kegiatan perusahaan dapat berjalan. Biaya tenaga kerja merupakan unsure utama dari sekian banyak pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan. Dengan demikian perlu diadakan perencanaan dan pengendalian tenaga kerja.
Setelah dilakukan penelitian didapat kesimpulan bahwa, selisih biaya tenaga kerja langsung pada bagian Assembly Non Auto PT. Panasonic pada tahun 2004 dengan metode satu dan dua selisih ternyata hasilnya sama yaitu Rp 22.882.950 dan dengan metode tiga selisih ternyata hasilnya berbeda dengan keuntungan sebesar Rp 22.588.282 Hal ini disebabkan metode dua selisih merupakan hasil penguraian dari model satu selisih,maka hasil yang di dapat sama,jika dibandingkan dengan model tiga selisih ternyata hasilnya berbeda,dikarenakan perkalian antara selisih tarif upah berbeda,serta adanya selisih tarif atau efisiensi upah yang terdapat pada model tiga selisih dibandingkan dengam metode satu dan dua selisih.
Penyebab terjadinya selisih :
1. Penyebab selisih diatas disebabkan adanya karyawan yang ijin sakit sehingga mengurangi jam kerja standar karyawan tersebut.
2. Penyebab selisih diatas disebabkan karyawan ijin tidak masuk kerja dikarenakan karyawan tersebut mempunyai kepentingan diluar kepentingan perusahaan.
3. Adanya ijin cuti hari raya yang lebih dari yang ditargetkan, misalnya perusahaan memberi hari yang diliburkan 7 hari tapi karyawan tersebut libur selama 8 hari sehingga terjadi selisih satu hari.
4. Perusahaan menetapkan dasar – dasar yang menjadi perhitungan jam kerja standar tenaga kerja berdasarkan taksiran yang wajar didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan produk. Tarif upah perhari ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara tenaga kerja dan perusahaan,walaupun nantinya akan terjadi selisih,selisih tersebut adalah selisih laba yang menguntungkan bagi perusahaan.
Minggu, 21 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.