Senin, 14 Maret 2011

DIMENSI INTERNASIONAL AKUNTANSI

Nama : Kartika Utami
Kelas : 4 EB05
Tugas Softskill Akuntansi Internasional
DIMENSI INTERNASIONAL AKUNTANSI

Pengantar
Akuntansi merupakan sistem informasi organisasi baik bisnis maupun nonbisnis yang fungsinya menyajikan informasi keuangan untuk pihak – pihak yang berkepentingan. Penjualan barang dagang, pembayaran gaji, dan pembelian kredit merupakan contoh peristiwa bisnis yang dicatat akuntansi. Oleh karena itu, berbagai organisasi seperti misalnya perusahaan, lembaga pemerintahan, yayasan, organisasi kemasyarakatan, bahkan toko kecil pun membutuhkan akuntansi. Akuntansi juga lazim digunakan untuk membandingkan prestasi kerja suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Oleh karena itu, perusahaan menjadikan akuntansi sebagai bahasa bisnis (Accounting is the business language). Akuntansi memberikan informasi mengenai perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber dan penggunaan dana. Perkembangan hubungan organisasi dan bisnis menuju hubungan global, mengharuskan rekayasa informasi keuangan juga harus dapat menghasilkan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan organisasi global.
Perkembangan Ilmu Akuntansi
Sebagai suatu disiplin ilmu akuntansi sudah ada dan telah dipraktekkan sejak berabad-abad lalu oleh berbagai suku bangsa di dunia. Akuntansi berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Pengaruh Cina, Timur Tengah dan India juga memberikan kontribusi yang penting bagi perkembangan akuntansi hingga saat ini. Sampai hari ini, akuntansi berkembang ke Eropa, Amerika dan merambah ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya akuntansi berkembang menjadi akuntansi continental dan akuntansi anglosaxon. Pusat-pusat perkembangan akuntansi sekarang sejalan dengan pusat ekonomi dunia yaitu Amerika, Eropa, dan Jepang. Akuntansi continental berkembang di Jerman, Eropa Timur, Perancis dengan ciri utamanya adalah bersifat sangat konservatif dan lebih tertutup. Sedangkan akuntansi anglosaxon lebih bersifat transparan dan kurang konservatif, akuntansi anglosaxon dipakai di negara Inggris, Amerika Serikat, dan negara-negara bekas jajahan inggris seperti Malaysia, Pakistan, India, Australia, New Zealand, Hong Kong, Afrika Selatan, Nigeria dan Singapura. Perkembangan akuntansi yang pesat juga karena perkembangan ekonomi di negara-negara maju tersebut. Tantangan baru akuntansi muncul seiring dengan meningkatnya kuantitas dan kualitas kebutuhan informasi keuangan untuk bisnis maupun organisasi nonbisnis. Atas dasar sebab tersebut, negara maju tersebut menyusun standar akuntansi keuangannya dengan sangat baik dan lengkap sesuai dengan kebutuhan mereka.
Perbedaan Sistem Akuntansi
Pada dasarnya akuntansi itu sama yaitu suatu sarana bagi manajemen suatu organisasi baik perusahaan maupun non perusahaan untuk mengkomunikasikan posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Didalam fungsinya akuntansi memerlukan suatu konsep pencatatan, pengukuran, penyajian yang harus diatur sesuai dengan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak yang berkepentingan meliputi pihak internal, manajemen dan pihak eksternal, misalnya investor, calon investor, kreditor, pemerintah, dan pihak lainnya. Kepentingan mereka sangat dipengaruhi kondisi lokal masing-masing negara tempat akuntansi dan pihak pemakai informasi berada. Beberapa aspek yang menyebabkan terjadinya perbedaan akuntansi di dunia antara lain :
a. Pertumbuhan Ekonomi, Semakin pesat pertumbuhan ekonomi semakin berkembang kegiatan bisnis dengan demikian juga demakin besar tuntutan informasi akuntansi perusahaan dari pemakai informasi.
b. Inflasi, Bagi negara-negara yang berpengalaman mengalami inflasi cukup tinggi standar akuntansinya mencakup standar akuntansi inflasi, sedangkan bagi negara-negara yang tidak pernah atau tidak sadar akan inflasi standar akuntansinya tidak mencakup masalah-masalah inflasi.
c. Sistem Politik, Untuk negara-negara yang menganut sisttem demokrasi, laporan keuangan yang disusun perusahaan di negara tersebut cenderung lebih transparan, lebih rinci dan lengkap. Hal ini disebabkan oleh tuntutan pemakai informasi yang kedudukannya kuat relatif sama dengan perusahaan atau organisasi penyaji informasi keuangan.
d. Pendidikan, Semakin maju pendidikan suatu negara semakin banyak ahli-ahli di bidang akuntansi. Semakin banyak akuntan ahli semakin canggih informasi akuntansi yang dapat diberikan kepada pemakai informasi. Dengan semakin maju tingkat pendidikan akuntansi, semakin banyak pula aktivitas riset di bidang akuntansi yang akan menambah kualitas standar dan praktik-praktik akuntansi.
e. Profesi Akuntan, Semakin maju ttingkat pendidikan dan ekonomi suatu negara, profesi akuntan juga semakin kuat dan kemungkinan besar profesi tersebut dapat mendorong perbaikan dan pengembangan akuntansi, baik standar maupun praktik akuntansi.
f. Peraturan Perpajakan, Undang-undang pajak di suatu negara mempunyai pengarruh terhadap perkembangan standar dan praktik akuntansi.
g. Pasar Uang dan Modal, Semakin maju pasar uang dan pasar modal di suatu negara maka semakin maju pula akuntansinya. Hal ini disebabkan oleh persyaratan perusahaan yang akan mendaftarkan sebagai perusahaan go public di pasar modal atau akan mendapatkan pinjaman di pasar uang, persyaratan tersebut adalah penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan harus disudit oleh akuntan publik.

Evolusi dan Peran Bisnis Internasional
Bisnis internasional adalah bisnis yang operasinya meliputi wilayah internasional yaitu dua negara atau lebih sehingga di dalamnya termasuk bisnis regional dan bisnis internasional. Dalam buku International Accounting (Radebaugh, 1993) membagi perkembangan bisnis internasional kedalam empat tahap yaitu zaman praindustralisasi, zaman industralisasi, zaman setelah perang dunia II, dan zaman multinasional.

Aspek Akuntansi Pada Bisnis Internasional
Pada waktu perusahaan akan melakukan transaksi, menjual saham atau obligasi biasanya masing-masing perusahaan harus menyampaikan informasi keuangannya, dalam bisnis internasional penyampaian informasi keuangan memiliki kendala bahasa, mata uang, dan standar akuntansi keuangan. Kendala demikian memerlukan bantuan ahli akuntansi internasional yang memahami berbagai bahasa, mata uang asing dan standar akuntansinya.

Daftar pustaka : Suwardi, Eko.2000. Akuntansi Internasional. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.