Kamis, 24 Maret 2011

KOMBINASI DAN KONSOLIDASI BISNIS INTERNASIONAL

Nama : Kartika Utami
Kelas : 4 EB05
Tugas Softskill Akuntansi Internasional

KOMBINASI DAN KONSOLIDASI BISNIS INTERNASIONAL

Suatu kombinasi bisnis dapat terjadi apabila suatu perusahaan bergabung dengan satu perusahaan lain atau lebih menjadi satu entitas akuntansi dan entitas yang baru tersebut meneruskan aktivitas perusahaan-perusahaan terdahulu yang semula terpisah (APB Opinion No.16).
Menggabungkan entitas-entitas bisnis yang semula terpisah adalah suatu alternatif untuk memperluas usaha. Meskipun tujuan utama kombinasi bisnis adalah profitabilitas, namun manfaat lain yang diperoleh adalah efisiensi operasi melalui integrasi operasi maupun diversifikasi risiko bisnis melalui konglomerasi.
Kombinasi bisnis dadpat dikategorikan menjadi salah satu bentuk di bawah ini :
1. Merger, yaitu apabila suatu perusahaan mengambil alih operasi suatu entitas bisnis lain dan entitas bisnis tersebut kemudian dilebur menjadi satu dengan perusahaan yang mengambil alih.
2. Konsoslidasi, yaitu apabila suatu perusahaan baru terbentuk dengan mengambil alih aset atau operasi dua atau lebih entitas bisnis yang terpisah dan perusahaan-perusahaan lama tersebut dibubarkan.
3. Akuisisi, yaitu apabila suatu perusahaan membeli hak milik entitas lain, namun kedua entitas bisnis tersebut tetap beroperasi secara terpisah.
Kinerja keuangan dan prospek masa depan perusahaan sebagai sebuah entitas bisnis menarik perhatian berbagai kelompok seperti investor, bankir, pekerja, dan manajer. Dalam konteks ini sebuah laporan keuangan yang dikontrol dan dikoordinasikan oleh perusahaan induk menjadi relevan.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Laporan keuangan konsolidasi umumnya diterima dalam praktek sebagai cara akuntansi untuk kombinasi bisnis secara internasional. Laporan konsolidasi menjadi relevan bukan hanya terhadap pemakai luar tapi digunakan manajemen untuk kontrol dan koordinasi.
A. Perbandingan Praktek
Dalam survei yang dilakukan pada tahun 1989 terhadap perusahaan multinasional menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan menyediakan laporan keuangan konsolidasi internasional. Dalam praktek, kualitas dan kuantitas informasi konsolidasi bervariasi baik antarnegara maupun dalam satu negara. Di Inggris, neraca dari sebuah perusahaan induk selalu disediakan sebagai tambahan dari neraca dan laporan rugi laba konsolidasi. Sebaliknya di Amerika, hanya laporan keuangan konsolidasi yang disediakan. Di Jerman, praktek yang umum adalah penyediaan informasi baik perusahaan induk maupun laporan keuangan konsolidasi. Ada pula beberapa negara yang mensyaratkan secara ketat peraturan untuk pengungkapan konsolidasi seperti Jepang pada tahun 1976 dan ada yang sukarela melakukannya seperti beberapa perusahaan di Italia dan Swiss.
B. Purchase vs Pooling Interest
Terdapat perbedaan pertimbangan antarnegara untuk menerapkan berbagai metode yang ada untuk konsolidasi. Di Inggris metode konsolidasi yang biasanya digunakan adalah purchase dimana aset direvaluasikan ke fair value pada tanggal akuisisi dan perbedaan antara harga beli dan revaluasi diakui sebagai goodwill dalam konsolidasi. Di beberapa negara lain metode pooling of interest juga dijalankan dalam situasi tertentu. Pada metode ini aset tidak direvaluasi, tidak ada goodwill dan tidak ada perbedaan pendapatan antara sebelum dan sesudah akuisisi.
Pengaruh perbedaan itu addalah di bawah pendekatan akuisisi, laba kombinasi menurun dengan kenaikan depresiasi karena revaluasi aset. Penurunan profit mungkin terjadi karena amortisasi goodwill meskipun write-off diperbolehkan. Karena itu terdapat kecenderungan penggunaan metode pooling of interest sebagai alternatif metode purchase.
Dalam praktek, metode poolong of interest hanya digunakan untuk sebagian kecil perusahaan multinasional. Di Australia dan Jepang tidak diperbolehkan tapi dijalankan di Kanada dan AS dalam situasi tertentu dan diperbolehkan dinegara-negara seperti Perancis, Jerman, Belanda, Swedia, Swiss, dan Inggris.
USAHA HARMONISASI INTERNASIONAL
Menyangkut harmonisasi internasional pada permasalahan konsoliddasi, terdapat beberapa ide yang mengarah pada pemahaman secara bersamaan mengenai konsolidasi terutama pada tingkat masyarakat Eropa dan IASC. Di Eropa langkah yang paling berharga bagi harmonnisasi adalah adaptasi Seventh Directive On Consolidated Account pada tahun 1983. Point yang tercantum sangat penting dalam hal memberi arahan bagi konsolidasi secara luas pada tingkat dunia. Arahan tersebut juga searah dengan praktek akuntansi anglo-amerika yang dominan pada saat ini. Meskipun demikian arahan ini juga memasukkan praktek-praktek di Eropa.
LAPORAN ALIRAN KAS
Laporan aliran kas atau laporan posisi keuangan semakin diakui sebagai sebuah perangkat yang tidak kalah pentingnya dalam keseluruhan laporan keuangan konsolidasi. Laporan ini menggambarkan aliran masuk dari operasi dan dari hal lain seperti pinjaman baru, modal, atau penjualan aset bersama aliran keluar dana yang diperuntukkan bagi pembayaran dividen, pembayaran utang dan investasi.
USAH HARMONISASI INTERNASIONAL
Pada tingkat masyarakat Eropa, permintaan atau proposal berhubungan dengan dana dan laporan arus kas tidak ada. Hal yang tidak mengherankan jika permintaan untuk itu hanya ada di Pernaacis dan Inggris dan negara-negara anggota INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD 7 (IAS 7), tidak jauh beda dari rekomendasi presentasi laporan dana. IAS 7 tidak memberi bahasan spesifik item-item yang diungkapkan maupun bagaimana laporan disajikan, hanya menyatakan bahwa perusahaan harusnya mengadopsi laporan perubahan posisi keuangan.
AKUNATNSI JOINT VENTURE
Joint venture merupakan fenomena bisnis yang relatif baru dan tumbuh dengan cepat beserta isu-isu yang melatarbelakangi. Baik antara perusahaan multinasional itu sendiri dan antara perusahaan dinegara tempat operasinya maupun dengan pemerintah. Masalah yang terjadi adalah bagaimana untuk melakukana koordinasi kultur dan tradisi akuntansi yang berbeda dengan cara yang dapat memberikan solusi kepada kontrol keuangan, pengukuran laba, dan penilaian investasi joint venture. Jika terdapat perbedaan penilaian aset, depresiasi, perlakuan utang dan penggunaan dana untuk berbagai tujuan termasuk investasi baru dan manfaat sosial pegawai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.