Selasa, 29 Maret 2011

EVALUASI KINERJA DAN PENGANGGARAN

Nama : Kartika Utami
Kelas : 4 EB05
Tugas Softskill Akuntansi Internasional

EVALUASI KINERJA DAN PENGANGGARAN

Fokus proses perencanaan adalah memberikan arah strategik bagi perusahaan dan memberikan rencana operasional untuk mencapai hasil akhir strategis tersebut. Peran akuntan manajemen pada proses perencanaan ini adalah bersama manajemen puncak mengidentifikasi kriteria kinerja dan memonitor pencapaian kriteria tersebut.
Dalam suatu studi mendallam atas sejumlah MNE di Eropa, diidentifikasi tahap-tahap dalam sistem pengendalian strategik formal sebagai berikut :
1. Tinjauan strategi periodeik untuk tiap bisnis, biasanya tahunan atau kurang dari itu.
2. Rencana operasi tahunan meliputi ukuran nonkeuangan dan ukuran keuangan tradisional.
3. Pemantauan formal atas hasil strategik dilakukan bersama proses pemantauan anggaran.
4. Penghargaan pribadi dan intervensi pusat.
Terdapat sejumlah keuntungan jika mempunyai proses pengendalian strategik yang dibangun dengan baik dan bersifat formal antara lain :
1. Realisme dan kejelasan yang lebih besar pada perencanaan
2. Standar kinerja lebih luas
3. Motivasi yang lebih baik untuk manajer unit bisnis
4. Intervensi manajemen pusat yang lebih tepat waktu
5. Tanggungjawab yang lebih jelas
Agar sistem pengendalian strategik berhasil, penting untuk menyeleksi tujuan strategis yang benar, berdasar analisis atas persaingan dan kekuatan perusahaan. Setelah itu target yang sesuai dibuat menurut strategi perusahaan. Sistem di samping jangan terlalu kaku juga jangan terlalu besar, kompleks dan birokratis. Mencoba melaksanakan konsep seperti yang diinginkan tersebut dalam lingkungan global tidaklah mudah. Karakteristik lingkungan nasional yang berbeda-beda akan membuaatnya sukar dan terlalu kompleks untuk menetapkan dan melaksanakan sistem pengendalian strategis.
Evaluasi kinerja
Pengukuran kinerja yang tepat atas individu/unit divisi bahkan perusahaan secara keseluruhan tidaklah sederhana dan mudah. Salah satu alasan adalah bahwa dasar pengukuran yang berbeda mengakibatkan pengukuran kinerja berbeda. Peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi kinerja tidak dapat dikendalikan oleh individu atau unit yang dievaluasi.
Masalah perihal mata uang asing
Masalah mata uang asing juga membangkitkan masalah kontrolabilitas artinya mata uang naik atau turun nilainya adalah di luar kendali MNE dan perusahaan anak. Jika ada kerugian akibat translasi bukan merupakan kesalahan perusahaan yang bersangkutan karena di luar kendali perusahaan.
Masalah-masalah lain
Fluktuasi mata uang asing adalah satu masalah bagi perusahaan asal terhaadap peristiwa di luar kendali cabang-cabang luar negeri antara lain perang, bencana alam, perubahan kebijakan pemerintah dan lain-lain.
Memisahkan kinerja manajerial dan perusahaan anak
Memisahkan kinerja manajerial dari kinerja anak perusahaan relatif sukar namun hal ini penting dilakukan. Mungkin saja terjadi kinerja manajemen baik akan tetapi kinerja perusahaan anak jelek atau sebaliknya. Kinerja yang buruk kemungkinan dapat ditutupi dengan kinerja unit lain. Supaya tidak terjadi hal demikian dan agar ada penghargaan yang sesuai maka sistem evaluasi kinerja harus dapat memmisahkan kinerja manajerial dan kinerja perusahaan anak.
Trend pada evaluasi performance
Ada enam faktor yang mendorong perubahan pada teknik evaluasi kinerja, yaitu :
1. Restrukturisasi
2. Merger mania
3. Economic volatility
4. Peraturan akuntansi dan pajak baru
5. Pasar tunggal Eropa
6. Pasar modal global
Bisnis internasional menitikberatkan pada tiga langkah penting yang harus diikuti yakni pembuatan target bagi SBU’s berdasar biaya modal, pembuatan rasio target berdasar data kompetitif, dan strategi yang sesuai dengan kenyataan operasional.
Penganggaran bagi operasi-operasi global
Anggaran merupakan dimensi yang penting baik dalam kaitan dengan penjualan atau pendapatan. Ada beberapa aspek lingkungan internasional dan strategi global MNE yang mempengaruhi proses penganggaran. Pertama adalah aspek budaya dan perbedaan dalam persepsi nilai-nilai anggaran. Aspek kedua adalah berhubungan dengan harga transfer. Aspek ketiga berkaitan dengan lingkungan ekonomi yang tidak stabil khususnya dalam hubungan dengan inflasi.
Mata uang yang digunakan
Lessard dan Lighstone mengusulkan tiga pendekatan dalam melakukan translasi dengan pertukaran asing dalam proses penganggaran dalam hubungan evaluasi kinerja manajer :
1. Mengizinkan manajer operasi masuk ke dalam kontrak dengan perusahaan keuangan sehingga mereka dapat contrat away pembukaan mereka
2. Menyesuaikan kinerja aktual unit untuk variasi-variasi dalam tingkat pertukaran nyata pada akhir periode
3. Menyesuaikan rencana kinerja dalam kaitan dengan variasi dalam tingkat pertukaran nyata.
Cara pertukaran asing masuk ke dalam proses penganggaran
Menurut Lessard dan Lorange ada tiga tingkat yang digunakan. Pertama adalah tingkat pertukaran aktual dalam efek/saham ketika anggaran dibentuk, kedua tingkat yang diproyeksikan pada waktu anggaran dibentuk dalam mata uang dan ketiga tingkat pertukaran aktual dalam efek saat periode anggaran aktual berada.
Beberapa perbandingan internasional
Bailes dan Assada mengidentifikasikan sejumlah poin-poin yang menarik dalam membandingkan proses penganggaran di perusahaan Jepang dan Amerika, secara statistik signifikan sebagai berikut :
1. Rentang waktu rata-rata dalam persiapan anggaran tahunan perusahaan Amerika lebih lama 12 hari
2. Manaker divisi di perusahaan Amerika lebih berperan serta dalam diskusi komite anggaran dan mempengaruhi komite anggaran dibanding rekan mereka yang berada di Jepang
3. Manajer Jepang mungkin lebih banyak menggunakan selisih anggaran untuk mengakui masalah-masalah pada basis berdasar waktu dan menggunakan anggaran untuk meningkatkan anggaran untuk periode yang akan datang.
4. Manajer Amerika lebih banyak dievaluasi oleh anggaran
5. Bonus dan gaji manajer Amerika lebih banyak dipengaruhi oleh kinerja anggaran dibanding kasus manajer Jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.